Viral Video Anggota DPRD Tak Bisa Tunjukan Kartu Vaksin hingga Debat dengan Polisi, Ini Pengakuannya

Beredar di grup WhatsApp video yang memperlihatkan seorang anggota DPRD NTB berdebat dengan polisi saat PPKM Darurat.

Editor: Astini Mega Sari
Tangkapan layar video via Kompas.com
Video seorang anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat berdebat dengan polisi yang sedang berjaga di pintu masuk Kota Mataram saat penerapan PPKM Darurat beredar di grup WhatsApp, Kamis (15/7/2021). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Beredar di grup WhatsApp video yang memperlihatkan seorang anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berdebat dengan polisi yang sedang berjaga di pintu masuk Kota Mataram saat penerapan PPKM Darurat, Kamis (15/7/2021).

Dari penelusuran Kompas.com, anggota DPRD tersebut yakni Najamuddin Moestafa fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) yang membidangai Komisi 1 di DPRD Provinsi NTB.

Dalam video yang berdurasi 3 menit 41 detik itu, nampak Najamuddin mengenakan kemeja biru turun dari kendaraan dengan membela dirinya, bahwa ia belum bisa divaksin karena mempunyai penyakit gula darah.

Selain itu, ia juga membela sopir yang belum divaksin karena saat ini pemerintah belum bisa menyediakan vaksin sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia.

“Jadi kami ini belum divaksin karena saya sendiri ada penyakit, surat keterangan dikeluarkan berikutnya secara kolektif. Dia (driver) bagian belum kena vaksin karena di desanya dia itu baru 800 yang vaksin dari 2.000,” kata Najamudin berdebat.

Baca juga: Pengakuan Kades Jenar Sragen yang Pasang Baliho Berisi Umpat Pejabat: Saya Kecewa Berat

Selain itu, Najamudin juga menilai kebijakan pemerintah tersebut salah, karena sampai saat ini pemerintah belum bisa memfasilitasi vaksin sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia.

Dalam rekaman tersebut juga nampak Najam meminta para polisi agar membubarkan diri karena dianggap merugikan rakyat.

“Jadi kalau ini orang bolak balik ini, kasihan rakyat mau diginikan ya, regulasinya salah negara ini, setop melakukan cara seperti ini, Anda bubar saja,” kata Najamuddin.

Najamudin menuturkan, pemerintah hanya baru menyediakan 80 juta vaksin, dari jumlah penduduk indonesia yang mencapai 200 juta lebih.

“Jadi negara ini baru beli vaksin 80 juta, sementara yang akan divaksin itu 270 juta, kami bagian dari yang belum divaksin,” kata Najam.

Polisi yang mengenakan seragam polisi lalu lintas kemudian meminta Najam untuk memberikan arahan secara baik-baik.

Baca juga: Viral Oknum Satpol PP Diduga Aniaya Ibu Hamil saat Penertiban PPKM, Korban Pingsan saat Melapor

“Bapak bisa baik-baik, kami pun bisa baik-baik, jangan bapak teriak-teriak,” kata polisi.

“Kami tidak teriak, kamu yang teriak,” timpal Najamudin.

Saat dikonformasi, Najamudin menuturkan, bahwa kejadian tersebut bermula saat ia berangkat kerja dari rumah di Lombok Timur menuju kantornya.

Namun, setelah sampai wilayah Gerimax perbatasan Lombok Barat dan Mataram, dia diberhentikan oleh polis yang sedang menjaga penyekatan.

Namun, karena dia tidak bisa menunjukan kartu vaksin, ia diminta kembali oleh polisi, dan menurutnya hal itu tidak dapat diterima.

“Jadi saya jelaskan ke polisi, saya anggota DPR, tidak kena vaksin karena gula darah, dia (Polisi) minta surat keterangannya, dan saya jawab nanti akan dikeluarkan secara kelembagaan, tapi tetap suruh balik, saya bilang tidak bisa begitu,” kata Najamuddin, Kamis.

Baca juga: Viral Video Vaksinasi Diduga Tanpa Menekan Alat Suntik, Ini Pengakuan Vaksinator

Najamuddin menuturkan, ia sangat menyayangkan kebijakan pemerintah, yang saat ini membatasi masyarakat.

Sementara, vaksin yang tersedia masih kurang, sehingga tidak ada solusi bagi sebagian masyarakat yang belum tervaksin.

“Waktu di tempat penjagaan, saya bilang ada vaksin enggak, silahkan vaksin sopir saya, tapi enggak ada vaksin. Jadi, kalau Anda tidak punya vaksin Anda tidak boleh mengeluarkan aturan seperti itu,” kata Najamuddin.

Najamuddin menuturkan, aturan tersebut dapat diterapkan, jika jumlah vaksin sudah mencukupi sesuai dengan jumlah warga Indonesia.

“Saya jelaskan tahu enggak vaksin yang sudah dibeli oleh Presiden Jokowi, kurang lebih 80 juta saya bilang. Rakyat Indonesia yang harus divaksin 275 juta, maka 275 juta dikurangi 80 juta, ada 190-an juta yang belum, termasuk sopir saya, dan warga di NTB ini,” kata Najam. (*)

Berita viral lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral, Anggota DPRD NTB Berdebat dengan Polisi karena Tak Bisa Tunjukan Kartu Vaksin

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved