Curhat PKL Kesulitan Cari Uang Selama PPKM: Sekarang Tak Mikir Lauk, Ketemu Nasi Saja Udah Bersyukur

Eni, seorang pedagang kaki lima (PKL) di Rangkasbitung, Lebak, Banten, menceritakan kesulitan yang dialami keluarganya untuk berjualan selama PPKM.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
(KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)
Sejumlah pedagang kaki lima di Rangkasbitung, Lebak, Banten, memasang bendera putih di gerobak mereka protes PPKM Darurat diperpanjang, Rabu (21/7/2021) 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Eni, seorang pedagang kaki lima (PKL) di Rangkasbitung, Lebak, Banten, menceritakan kesulitan yang dialami keluarganya untuk berjualan selama diberlakukannya PPKM.

Ia dan pedagang lain turut memasang bendera putih sebagai bentuk protes karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperpanjang.

Ia pun berharap dengan dipasang bendera putih, pemerintah akan peduli jika pedang kecil seperti dirinya sangat terdampak namun minim dapat bantuan.

"Sangat parah dampaknya, biasanya dalam sehari saya bisa menjual 100 cup minuman, tapi sekarang 20 saja Alhamdulillah," ungkap Eni.

Ia menceritakan akibat PPKM, Eni harus pintar-pintar mengelola keuangan dari hasil penjualan yang dilakukannya. Caranya dengan mengurangi jatah makanan bagi dirinya dan keluarga.

Baca juga: Kibarkan Bendera Putih, Penjual Gorengan: Biar Pemerintah Tahu kalau Kita Sudah Babak Belur

"Sekarang mah makan sepiring berdua saja sudah Alhamdulillah, tidak memikirkan lauknya apa, ketemu nasi saja sudah bersyukur," ungkapnya.

Tak hanya dirinya yang merasakan langsung dampaknya, suaminya yang berprofesi sebagai tukang ojek pun juga demikian.

Menurutnya, sejak PPKM, suaminya memilih berjualan dengannya karena sepi penumpang.

"Apalagi ada kebijakan jalan ditutup, di atas jam 7 malam nggak bisa kemana-mana karena banyak jalan yang ditutup, penumpang tidak ada," kata dia.

Pedagang lainnya, bernama Jefri, Ia berharap mendapat bantuan dari pemerintah.

Menurutnya, sejak PPKM dirinya belum pernah mendapat bantuan sama sekali baik beras maupun uang.

Baca juga: Razia PPKM, Kapolres Salatiga Borong Semua Dagangan Pemilik Angkringan yang Mengeluh Sepi Pembeli

Jefri mengatakan, pedagang lain pernah mendapat bantuan beras dari petugas yang berkeliling memberi bantuan, namun dirinya tidak dapat lantaran gerobaknya sudah tutup lebih dulu.

"Besoknya saya tanyakan ke petugas, katanya harus divaksin dulu kalau mau dapat, sementara saya belum divaksin, dulu enggak kebagian karena antri," ungkap Jefri. 

Dorong Masyarakat Segera Vaksinasi

Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Lebak, Alkadri, bantuan untuk PKL hingga saat ini sudah disalurkan sejak PPKM digulirkan awal Juli lalu.

Bantuan itu sebanyak 4,5 ton beras hingga kini sudah disalurkan.

"Sudah kita salurkan langsung, paket sembako terdiri dari beras lima kilogram hingga minyak goreng, melalui Satpol-PP turun langsung langsung untuk para PKL di Rangkasbitung," ungkap Alkadri kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (21/7/2021).

Baca juga: PPKM Darurat, Polisi di Lamongan Bagikan Uang Total 10 Juta ke Tukang Becak hingga Pedangang Asongan

Selain disalurkan langsung, bantuan juga diberikan pada para pedagang di pasar dan PKL yang berminat melakukan vaksinasi.

Alkadri menambahkan, secara berkala Pemkab Lebak mengadakan vaksinasi massal untuk pedagang dan PKL, setelahnya mereka akan mendapat paket sembako.

"Iya pengen dorong harus vaksin dulu, mereka supaya vaksin dulu, mereka tinggal datang ke tempat vaksin nanti dapat paket sembako," kata dia.

Menurutnya, vaksinasi massal akan digelar khusus untuk pedagang dan PKL di Rangkasbitung.

Ada pun bagi PKL yang belum divaksinasi dan belum dapat bantuan dia sarankan untuk datang.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah PKL di Rangkasbitung, Lebak, Banten, memasang bendera putih di gerobak mereka.

Baca juga: Viral Ibu-ibu Menangis Warung Kopinya Diminta Tutup Selama PPKM Darurat: Siapa yang Mau Biayain?

Bendera putih itu dipasang sebagai bentuk protes lantaran PPKM diperpanjang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Rabu (21/7/2021) di Jalan Iko Jatmiko, sebanyak belasan gerobak diketahui memasang bendera putih itu.

Mereka terdiri dari penjual gorengan hingga penjual bubur ayam. (*)

Berita lainnya terkait PPKM

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Makan Sepiring Berdua Saja Alhamdulillah, Tidak Memikirkan Lauknya apa. Ketemu Nasi Saja Sudah Bersyukur"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved