Soal Perpanjangan PPKM, Papua Barat Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat
Nasib Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Provinsi Papua Barat masih menunggu keputusan pemerintah pusat.
Penulis: Safwan Ashari | Editor: Astini Mega Sari
Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Nasib Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Provinsi Papua Barat masih menunggu keputusan pemerintah pusat.
Hal tersebut dikatakan Juru Bicara Satuan Tugas (Jubir Satgas) Covid-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap.
"Nanti kita tunggu penjelasan resminya, ada kemungkinan diperpanjang hingga 9 Agustus," ujar Arnold kepada TribunPapuaBarat.com, Senin (2/8/2021).
Pasalnya, tren kasus secara nasional di sejumlah daerah, termasuk Papua dan Papua Barat, masih tetap tinggi.
"Dengar-dengar informasi, pemerintah akan memperpanjang sampai satu minggu kedepannya," tutur Arnold.
"Khusus untuk Papua Barat, tunggu apakah kita termasuk yang mungkin diperpanjang sampai dengan 9 Agustus."
Baca juga: Hari Ini, Jokowi Bakal Umumkan Keputusan soal PPKM
Lanjut dia, saat ini Jawa-Bali sebagai wilayah yang menjadi episentrum penularan, sudah menunjukkan tren penurunan.
"Kita lihat, laporan kasus memang menurun tetapi angka positif masih di atas 10 persen," tuturnya.
Sebab, tren kasus terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan gambaran yang menunjukkan penularan yang sedang terjadi.
"Kelihatannya Jawa-Bali sementara sedang menurun, sedang di luar itu mulai meningkat," ungkap Arnold.
Varian Delta Masuk ke 20-an Provinsi
Tak hanya itu, Arnold membeberkan, pihaknya mendapatkan laporan dari Kementerian Kesehatan bahwa vaian Delta telah masuk ke 20-an provinsi di Indonesia.
"Dulunya varian Delta hanya menyebar di Jawa Bali, namun saat ini sudah ada lebih dari 20-an Provinsi di Indonesia," beber Arnold.
"Termasuk Provinsi Papua, sementara Papua Barat sedang menunggu hasil dari Litbang Kementrian Kesehatan," tuturnya.
Baca juga: Kritik Satgas Penanganan Covid-19 di Papua Barat, Perwakilan Ombudsman: Hari Ini Kita Kelabakan
Arnold menduga, penyebaran varian Delta yang begitu luas di hampir seluruh Indonesia, memberikan kontribusi terhadap peningkatan kasus.
"Penyakit ini menyebar mengikuti pergerakan manusia, meskipun sudah lewati beberapa kali tahap PPKM, tapi masih ada pergerakan manusia," ujarnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Jubir-Satgas-Covid-19-Provinsi-Papua-Barat-dr-Arnold-Tiniap.jpg)