Viral Video Siswa Bintara Polisi Nangis Peluk Ayahnya yang Sudah Tiada, Kepala SPN Beri Konseling
Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa Bintara Polri berlari dan menangis saat melihat sang ayah sudah meninggal dunia viral di media sosial.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa Bintara Polri berlari dan menangis saat melihat sang ayah sudah meninggal dunia viral di media sosial.
Dilansir Tribun Timur, peristiwa itu terjadi di Dusun Batu Bassi, Desa Pallantikang, Kecamatan Bangkala, Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Diketahui, siswa Bintara Polri itu ditinggal ayahnya saat menjalani Pendidikan dan Pembentukan Bintara (Diktukba) di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Batua, Polda Sulsel.
Baca juga: Viral Video Aksi Pedagang Mainan Adang Begal Motor yang Coba Kabur, Pelaku Nyungsep ke Sawah
Dalam unggahan video yang beredar, tampak sang anak yang mengenakan seragam dinas polisi berlari ke dalam rumah melewati sejumlah pelayat yang memadati pekarangan rumah.
Saat tiba di ruang tengah rumah, tepatnya di pembaringan jasad ayahnya, Casis yang disapa Idzul itu langsung melepas topinya.
Ia pun mendekap dan menciumi wajah sang ayah yang sudah terbujur kaku terbungkus kain.
Isak tangis sang anak dan pelayat yang berada dalam rumah pun seketika pecah melihat momen mengharukan itu.
Pasalnya, sepekan sebelum wafat, sang ayah yang mengantar Idzul ke SPN Batua untuk menjalani pendidikan sebagai calon Bintara Polri.
Sontak kisah haru itu, pun viral dan mengundang simpati netizen.
Kepala SPN Batua Kombes Pol Joko Pitoyo yang dikonfirmasi tribun-timur.com, Sabtu (7/8/2021) sore, turut berduka atas berpulangnya ayah dari peserta didiknya.
"Kami beserta staf SPN ikut bela sungkawa, kita memberikan atau mengijinkan siswa tersebut untuk melihat terakhir kalinya sang ayah dengan dikawal pengasuhnya," kata alumnus Akpol 1991 ini.
Baca juga: Viral Video Dangdutan yang Digelar Anak Kades Tanpa Prokes, Syukuran Pembangunan Kafe
Joko pun berharap, agar nantinya pasca kedukaan, Idzul kembali melanjutkan pendidikan seperti yang didambakan almarhum ayahnya.
"Semoga siswa (Idzu) tersebut termotivasi menyelesaikan pendidikan ini dengan baik," harapnya.
Pihaknya berjanji akan mberikan konseling atau pendampingan kepada Idzul yang dirundung duka.
"Selesai melihat jenazah ortunya siswa tersebut kita berikan konseling dan tiga hari isolasi," tuturnya.
Baca juga: Viral Video Penampakan Monyet Berbulu Putih di Uluwatu, Pecatu: Semoga Ini Hal yang Positif
Perjuangan sang Ayah
Darmawati, kerabat Iklasul Amal Ahmad menceritakan perjuangan ayah Iklasul saat ingin mendaftarkan anaknya menjadi polisi.
Menurutnya, Iklasul Amal Ahmad sangat didukung penuh oleh orangtuanya untuk menjadi seorang anggota Polri.
Dan sekarang sudah lulus dan sudah menggunakan seragam cokelat yang diimpikan Ayahnya.
Tetapi saat anaknya lulus menjadi anggota Polri, ia malah pergi meninggalkan anaknya untuk selamanya.
"Dari awal Almarhum support 100 persen terhadap anaknya untuk menjadi seorang polisi. Keluarganya juga begitu, omnya, tantenya dan sepupu-sepupunya juga dukung dia," jelasnya kepada tribun-timur.com, Sabtu (7/8/2021).
Dikatakan, semasa hidup almarhum tidak henti-hentinya mendukung anaknya untuk menjadi seorang polisi.
Iklasul mendaftar anggota Polri sebanyak tiga kali hingga akhirnya lulus.
"Ada tiga kali mendaftar ini, sejak dia kelas 3 MAN pertama kali mendaftar menggunakan surat keterangan lulus. Itu yang pertama kali," tambahnya.
Baca juga: 3 Fakta Kasus Truk Kemalingan Uang Rp 15 Juta dan HP saat Isi Bensin, Videonya Viral di Medsos
Mantan Atlet Voli
Iklasul Amal Ahmad dan ayahnya dikenal baik oleh masyarakat Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Hal ini diungkap oleh adik Almarhum yang bernama Darmawati.
Ia mengatakan bahwa gaya hidup Almarhum itu terbilang sederhana dan mudah bergaul dengan masyarakat setempat.
"Bapak itu pergaulannya luar biasa, hidupnya sederhana, berbaur dengan masyarakat dan mengayomi semua adik-adiknya dan kebetulan almarhum anak pertama," ujar Darmawati saat ditemui tribun-timur.com di rumah duka, Sabtu (7/8/2021) siang.
Begitupun dengan keseharian, Iklasul Amal Ahmad tidak beda jauh dari Almarhum bapaknya.
"Anaknya yang soleh, sama bapaknya. Bapaknya kan aktif di masjid Iklasul juga aktif di masjid. Itu juga pergaulannya sama anak-anak yang sewajarnyalah remaja," ungkapnya.
Selain itu, keseharian Iklasul Amal Ahmad juga sering berolahraga dan merupakan atlet voli sebelum masuk menjadi calon Bintara Polri.
"Dia itu aktif olahraga, dia kan sempat jadi atlet voli juga, sempat dikontrak di Jeneponto," bebernya.
Semasa sekolah Iklasul Amal Ahmad di MAN Binamu Jeneponto sempat menjadi pengibar bendara merah putih di hari 17-an pada 2017 lalu.
"Paskibraka, pasukan 8. Bawa bendera juga itu Iklasul di Jeneponto tahun 2017," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Viral Kisah Sedih Bintara Polri Sepekan Ikut Pelatihan, Tangis Pecah saat Lihat Ayah Terbujur Kaku dan Viral Siswa Bintara Asal Jeneponto Peluk Jenazah Ayah, Kepala SPN Batua: Kami Turut Belasungkawa
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Bintara-menangis-ditinggal-ayah.jpg)