Tukang Becak Menangis hingga Berguling di Jalanan, Sedih Uang Rp 500 Ribu Miliknya Hilang Dicuri

Seorang tukang becak di Salatiga, Jawa Tengah, menangis sampai berguling-guling di jalanan karena kehilangan uang yang disimpan di becaknya.

Editor: Astini Mega Sari
Tangkapan layar video via Kompas.com
Seorang tukang becak di Salatiga, Jawa Tengah, menangis sampai berguling-guling di jalanan karena kehilangan uang yang disimpan di becaknya. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Seorang tukang becak bernama Suroto di Salatiga, Jawa Tengah, menangis sampai berguling-guling di jalanan karena kehilangan uang yang disimpan di becaknya.

Kejadian itu terjadi pada Rabu (13/10/2021) siang.

"Itu di depan STAIN (IAIN-red) Salatiga," kata Suroto dalam Bahasa Jawa kepada Kompas.com, Minggu (17/10/2021).

Suroto mengatakan, saat terjadi pencurian dia sedang berada di kamar mandi.

"Saya sedang di kamar mandi, becak di pinggir jalan. Lalu, saat saya kembali ke becak, uang saya Rp 500.000 hilang, karena tempat untuk menaruh itu sudah terbuka," kata Suroto.

Baca juga: Cerita Pilu Kakek Penarik Becak di Yogyakarta, Ditemukan Meninggal akibat Covid-19 di Atas Becaknya

Mengetahui uangnya sudah hilang, Suroto secara spontan menangis.

Bahkan, karena tak bisa menahan kesedihan, Suroto berguling-guling di jalan aspal yang terletak di Jalan Tentara Pelajar.

"Ada orang-orang yang datang dan menenangkan. Tapi saya sedih, karena uang hilang, ada juga polisi yang datang meminta saya tenang," kata Suroto.

Istri Suroto, Sri Maryani menambahkan, dirinya tidak mengetahui kejadian itu.

"Tahunya kemarin, Sabtu, saat Bapak (Suroto) pulang ke rumah. Sebelumnya, Bapak tidak cerita," kata Sri.

Baca juga: Cerita Poniman, Pemulung Penyandang Disabilitas yang Uang Rp 30.000 Miliknya Dijambret di Siang Hari

Punya Keterbatasan Fisik hingga Jarang Pulang

Setiap hari, Suroto mengayuh becak di Salatiga, tapi dia pulang ke rumahnya di Winong, Boyolali.

"Bapak aslinya orang Ngemplak, Salatiga, sejak 2001 pindah ke Boyolali. Setiap berangkat kerja naik bus dari Boyolali ke Salatiga," kata Sri.

Sri mengatakan, meski uang hasil kerja suaminya hilang, dia mengaku telah mengikhlaskan.

"Kalau kecewa ya kecewa, karena Bapak mengumpulkan uang dari sedikit, sekitar Rp 10.000 tiap hari. Bapak pulangnya juga tidak tentu, bisa seminggu sekali agar menghemat pengeluaran transportasi," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved