Oknum Polisi Ledek Korban Perampokan yang Melapor, Minta Maaf setelah Viral di Medsos
Viral di media sosial kejadian mengenai oknum polisi yang dianggap meremehkan dan meledek laporan korban perampokan.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Viral di media sosial kejadian mengenai sejumlah oknum polisi yang dianggap meremehkan dan meledek laporan korban perampokan.
Peristiwa itu terjadi di Polsek Pulohadung, Jakarta Timur, DKI Jakarta.
Setelah videonya viral, sejumlah oknum polisi mendatangi korban untuk meminta maaf.
"Langsung kita respons saat korban komplain di medsos, Kapolsek (Pulogadung) langsung meminta maaf di IG," kata Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan, Minggu (12/12/2021), dikutip dari Tribun Jakarta.
Polisi yang dinilai terindikasi melakukan pelanggaran tersebut, juga akan diperiksa oleh Propam.
Bahkan, ada polisi yang akan dimutasi ke Polres Jakarta Timur untuk menjalani pembinaan.
Baca juga: Viral Video Anak SMA di Palu Jadi Korban Salah Tangkap, Dikira Jambret dan Dianiaya Oknum Polisi
"Kemudian oknum yang melakukannya saya mutasi ke Polres untuk menjalani pemeriksaan oleh Propam Polres Jaktim dan pembinaan," ujarnya.
Kapolsek Pulogadung AKP David menyebut ada satu orang yang terindikasi melakukan pelanggaran saat menerima laporan di Unit Reskrim Polsek Pulogadung.
Oknum polisi itu dianggap tidak memiliki empati kepada korban.
Namun, laporan polisi korban disebut tetap ditindaklanjuti oleh kepolisian.
Baca juga: Viral Pengantin Gelar Pernikahan di Tengah Banjir, Saling Gendong hingga Semua Tamu Pilih Nyeker
Kasus perampokan dialami Meta ditangani jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur karena setelah korban sudah melaporkan kejadian ke tingkat Polres.
"Kemarin (korban) ke Polsek hanya buat laporan kehilangan," tutur David.
Sebelumnya, Meta (32) yang menjadi korban perampokan menceritakan kisahnya yang merasa diperlakukan tidak menyenangkan saat melapor ke kantor polisi pada Selasa (7/12/2021).
Awalnya Meta yang yang baru pulang kerja dari Tangerang ke Jakarta berhenti di satu ATM dalam minimarket Jalan Sunan Sedayu, Kecamatan Pulogadung.
Usai meninggalkan minimarket, dirinya merasa diikuti oleh satu pengemudi sepeda motor yang juga menunujuk bagian belakang.
"Saya jalan terus, nah beberapa meter lagi ada lagi motor, dia ketuk spion saya. Tapi saya hiraukan, sampai dua kali saya hiraukan," kata Meta saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Minggu (12/12/2021).
Baca juga: Viral Video Detik-detik Pengeroyokkan Polisi oleh Pebalap Liar, Istri Korban Sempat Nangis Memohon
Saat itu waktu masih menunjukkan pukul 19.20 WIB, ia kemudian panik karena ada orang lain yang melakukan tindakan serupa.
Dirinya memutuskan untuk menepikan kendaraan depan satu pabrik yang dinilai aman karena memiliki penerangan terang dan ramai.
Meta lalu keluar untuk memastikan kendaraannya.
Tapi saat lengah itu pelaku yang membuntuti korban membuka pintu mobil lalu mengambil tas Meta yang berada di bagian dalam mobil.
"Enggak lama sadar tas saya diambil dari mobil, padahal di sekitar situ ada tukang bensin eceran juga. Tapi mereka juga engeh, karena posisi pencuri lagi jongkok," ujarnya.
Meta yang menghentikan mobilnya dan pencuri yang mengambil barang miliknya tersorot CCTV, hingga kemudian viral di media sosial.
Ia yang langsung melapor ke kantor polisi merasa tidak diperlakukan menyenangkan karena laporannya justru diremehkan.
Seorang personel Polsek Pulogadung yang tidak berpakaian dinas malah menegur Meta saat dia menjelaskan kronologis kejadian dan rincian barang hilang di antaranya lima kartu ATM.
Baca juga: Viral Video Sepeda Motor Macet di Tengah Rel hingga Diterjang Kereta Api, Tak Ada Korban Jiwa
"Ngapain sih punya ATM banyak-banyak intinya. Memang ibu enggak tahu adminnya itu mahal begitu. Terus saya saja punya ATM cuman Mandiri sama BRI saja," tuturnya menirukan ucapan.
Oknum polisi itu dinilai tidak memiliki empati pada pihak yang baru menjadi korban pencurian.
Dia bahkan sempat mengurungkan niat membuat laporan kasus pencurian dialami karena mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari anggota Polsek Pulogadung.
"Nah kan maksudnya bukan sesuatu yang penting dan enggak banget disampaikan oleh polisi. Dan saya langsung sudah ilfeel (tidak menyenangkan) lah istilahnya. Ini polisi gimana sih engga ada iba, enggak ada simpati," lanjut Meta.
Usai mendapat teguran dari polisi, Meta langsung naik ke lantai dua untuk membuat laporan tanpa mendapat arahan lebih lanjut.
Perlakuan tidak menyenangkan kembali dialami Meta saat menemui anggota Polsek Pulogadung lain diduga di ruang pembuat laporan atau Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
Menurutnya dalam ruang SPKT dia hanya dimintai keterangan nama, tanggal lahir, dan rincian barang yang hilang, tanpa menjelaskan kronologis pencurian yang dialami di Jalan Sunan Sedayu.
"Jadi tidak ada tindak lanjut prosedurnya apa. Enggak ada sama sekali dari polisi di sana itu. Malah saya disuruh pulang sama polisi yang tadi di lobby (berpakaian bebas). Sudah ibu mendingan pulang saja tenangin diri," sambung dia menirukan ucapan anggota Polsek Pulogadung.
(TribunWow.com/Afzal Nur Iman)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Viral Ledek Korban Perampokan saat Lapor, Oknum Polisi di Jaktim Minta Maaf, Kini Diproses Propam
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Ilsutrasi-pencurian.jpg)