Kata Pakar Hukum soal Korban Begal Jadi Tersangka karena Pelaku Tewas: Langkah yang Sudah Benar
Pakar hukum tanggapi kasus sosok Amaq Sinta ditetapkan menjadi tersangka setelah membunuh dua begal di Jalan Raya Desa Ganti, Praya Timur.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Pakar hukum tanggapi kasus sosok Amaq Sinta ditetapkan menjadi tersangka setelah membunuh dua begal di Jalan Raya Desa Ganti, Praya Timur, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (10/4/2022).
Pakar Hukum Pidana dan Kriminologi Universitas Udayana, Ketut Rai Setia Budhi, memberi tanggapan terkait kasus yang menimpa Murtede atau Amaq Sinta (34).
Budhi menyebut penetapan tersangka terhadap korban pelaku merupakan proses penegakan hukum, merupakan langkah yang benar diambil pihak kepolisian.
Baca juga: BBM Solar Subsidi Diduga Dipasok ke Tambang Emas Ilegal, Polda Papua Barat: Kita Masih Cari
Namun, jika terbukti melakukan perlawanan dalam upaya membela diri maka bisa dibebaskan.
"Apa yang dilakukan oleh Polisi menurut saya langkah yang sudah benar."
"Nanti tergantung pada proses berikutnya, apakah terbukti atau tidak (melakukan pembelaan diri)," kata Budhi, dikutip dari kanal YouTube KompasTV, Jumat (15/4/2022).
Lebih lanjut, Budhi menegaskan, penetapan tersangka terhadap Amaq Sinta bisa dibebaskan jika memang terbukti melakukan pembelaan diri.
"Nah dalam kasus ini kan melakukan pembelaan, dalam melakukan pembelaan dalam hukum itu ada asas Lex Meminem Cogit Ad Impossibilia, artinya hukum itu tidak mungkin mengatur melebihi kemampuan manusia."
"Oleh karena itu ada yang namanya alasan pemaaf dan alasan pembenar."
"Sehingga orang itu kalau dalam kondisi tertekan, dalam keadaan darurat, kalau memang keadaanya seperti itu jadi bisa dibebaskan," ucapnya.
Baca juga: Cerita Korban Begal yang Jadi Tersangka seusai Pelaku Tewas, Amaq Sinta: Saya Lawan karena Terpaksa
Kasus Amaq Sinta Kini Diambil Alih Polda NTB
Diwartakan Tribunnews.com, Polda NTB akhirnya mengambil alih kasus Amaq Sinta. .
Pihaknya akan mendalami kasus tersebut lebih jauh.
"Kasus Amaq Sinta diambil alih oleh Polda NTB, dimana sebelumnya kasus tersebut ditangani oleh Polres Lombok Tengah," kata Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto, Kamis (14/4/2022).
Pengalihan kasus ke Polda NTB bertujuan mendalami unsur pembelaan diri Amaq Sinta saat menewaskan dua orang yang diduga pelaku begal.
