Viral Video Ayah Marahi Anaknya yang Minta Uang untuk Beli Narkoba, Disebut Tak Hanya Sekali
Viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan seorang anak dimarahi ayahnya karena membeli narkoba.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Viral di media sosial, sebuah video yang memperlihatkan seorang anak dimarahi ayahnya karena membeli narkoba.
Dalam video berdurasi singkat tersebut, tampak seorang pria memarahi anaknya dan ditemani oleh sosok laki-laki yang lain.
Sang anak pun dimarahi habis-habisan karena meminta uang untuk membeli narkoba berjenis sabu.
Berdasarkan informasi yang didapat, video itu terjadi di Medan, Sumatera Utara.
Dalam video itu, terlihat sang anak berani menjawab ucapan kemarahan dari ayahnya dan sering memalingkan mukanya.
Baca juga: Kasatpol PP Diduga Dalang Penembakan ke Pegawai Dishub Makassar, Dipicu Cinta segitiga
Kemudian di akhir video, ayah dari anak itu mengambil sebuah ikat pinggang.
Setelah mengambil, sang anak hampir dipukul oleh ayah tapi dilerai oleh laki-laki lain.
Berdasarkan informasi, laki-laki yang melerai itu adalah adik dari anak yang dimarai ayahnya.
Telah Berlangsung sejak Lama dan Berulang Kali
Terkait beredarnya video itu, pengunggah sekaligus perekam yaitu perempuan berinisial DR (22) dihubungi dan diwawancarai oleh Tribunnews pada Minggu (17/4/2022).
DR merupakan kakak dari anak yang dimarahi ayahnya tersebut yang berinisial RA (21).
Dalam wawancara yang dilakukan, DR mengaku kelakuan adiknya yang membeli narkoba berjenis sabu-sabu sudah terjadi sejak lama dan terus berulang.
“Sebenarnya ini kejadian sudah berulang kali terus-menerus berulang kali dalam beberapa tahun,” kata DR.
Ditambah, DR mengungkapakan, adiknya pernah menjual becaknya lantaran diajak temannya untuk membeli barang haram itu.
“Nah awalnya dia enggak tau diajak temannya entah kemana sekalian bawa becak itu, terus pas pulang dia tanya ke kawannya becaknya mana.”
“Terus kata kawannya, ‘Ya udah kita belikan yang tadilah sabu’," katanya.
RA juga menyebut adiknya telah menjual beberapa barang di rumahnya untuk membeli narkoba.
“Hampir semua yang ada di rumah (dijual), kaligrafi rumah, tembaga-tembaga, AC bagian kipasnya, HP, terus barang dagangan ibu banyak lagi,” ujarnya.
Pada saat rekaman video adiknya dimarahi, DR menyebut RA membawa ponsel temannya dengan alasan digadai kepadanya sebesar Rp 700 ribu yang uangnya berasal dari pemberian ayahnya tersebut.
Baca juga: Profil Kasatpol PP Makassar yang Jadi Otak Pembunuhan Pegawai Dishub, Motif Diduga karena Asmara
Ayah RA, MR pun menganggap bahwa itu hanya alasan saja untuk membeli sabu-sabu.
“Hari itu dia bawa HP temannya alasan gadai, ayah tahu sih itu cuma akal-akalan saja,” terang DR.
Sebenarnya, kata DR, adiknya tersebut dalam setiap harinya selalu diberi uang jajan oleh ayahnya.
Hanya saja karena mengonsumsi sabu-sabu, DR mengungkapkan, adiknya itu meminta uang yang lebih banyak kepada ayahnya.
Bahkan dirinya menyebut, RA pernah meminta uang ke ayahnya hingga Rp 500 ribu setiap harinya.
DR menyebut tingkah adiknya yang seperti itu dimulai sejak Juni 2021 lalu.
“Kalo ini waktu bulan puasa tahun lalu kayaknya selama seminggu, dia berawal dari Rp 100 ribu, besok Rp 200 ribu, dan selanjutnya begitu sampai gopek (Rp 500 ribu) per harinya,” ujarnya.
“Sebenarnya dia enggak kerjapun masih tetep dikasih uang per harinya Rp 35 ribu belum termasuk makan. Tetapi dia enggak puas dengan uang segitu,” imbuh DR.
Bahkan tingkah laku RA hingga membuat ibunya pergi dari rumah karena merasa tidak tahan.
Baca juga: Viral Video Anak Dilukai Ibunya karena Bangunkan Sahur, Polisi Bantah: Itu Tidak Sengaja
Pernah Mencekik Ayahnya untuk Minta Uang Beli Sabu-sabu
Kelakuan RA yang meminta uang kepada ayahnya untuk membeli sabu-sabu pun hingga berujung perkelahian.
DR menyebut dalam perkelahian itu, ayahnya sampai dicekik oleh adiknya.
Ia mengatakan perkelahian itu terjadi pada tahun lalu.
Bahkan, MR pun meminta pada pihak pasar tempatnya bekerja untuk melaporkan peristiwa itu kepada pihak kepolisian.
“Waktu tahun lalu berantem kan ribut di pajak (kios ayahnya), jadi ayah minta tolong ke PD Pasar datangkan polisi karena waktu berantem itu sampai cekik-cekikan.”
“Nah, pas datang polisi, diajaklah (RA) di tempat makan. Aku enggak tau sih ngapain, setahu aku cuma nasehat gitu aja.”
“Jadi aku bilang mereka buat apa nasihat-nasihat gitu, langsung aja bawa (dipenjara). Tapi mereka (polisi) bilang ini masih urusan keluarga,” tutur DR.
Pernah Direhabilitasi karena Diminta Ibu, Disanggupi, Lalu Kabur
Namun, DR mengaku adiknya itu juga pernah direhabilitasi pada tahun 2021 silam.
Hal itu berawal saat ibunya menawari RA agar direhabilitasi kemudian permintaan itu disanggupi oleh adiknya.
“Kemarin karena sudah parah, ibu juga enggak tahan tiap hari nangis kalau dia kaya gitu.”
“Jadi ditanya, ‘Nak, mau rehab?’, dia jawab mau. Jadi diantarlah dia,” kata DR.
Namun hanya bertahan sebulan, RA pun kabur dari tempat rehabilitasi dan kembali mendatangi tempat kerja ayahnya.
“Rupanya selama sebulan, satu hari tiba-tiba dia muncul dikerjaan ayah.”
“Pas ditelfon (ke tempat rehabilitasi), ternyata dia kabur dan malamnya bakal dijemput (pihak tempat rehabilitasi).
Baca juga: Kasatpol PP Diduga Dalang Penembakan ke Pegawai Dishub Makassar, Dipicu Cinta segitiga
“Kalau gak dirumah bakal di DO (drop out),” terangnya.
Kemudian ketika ditanya keberadaan RA, DR mengatakan saat ini masih di rumah dan sering membantu di tempat kerja ayahnya yang berprofesi sebagai tukang servis elektronik.
“Dia sifatnya berubah-ubah, kadang baik kadang begitu, entah kenapa semalam dia baik, jadi ikut bantuin ayah kerja.”
“Nah tadipun (Minggu (17/4/2022) juga begitu lagi bantui ayahnya kerja,” ujarnya.
Di akhir wawancara, DR pun berharap agar adiknya yang saat ini menginjak usia 21 tahun itu agar berubah.
“Ya mudah-mudahan dia berubah tapi bukan sementara lah, harus sadar diri, sudah besar, harusnya orang tua lagi sekarang yang dinafkahi. Begitu,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Anak Dimarahi Ayahnya karena Minta Uang untuk Beli Narkoba, Disebut Dilakukan Berulang Kali