Anak 8 Tahun Ditemukan seusai 4 Bulan Hilang Dibawa Teman, Korban Jualan Pisang untuk Sambung Hidup

Seorang anak yang masih berusia 8 tahun dibawa kabur oleh teman dekatnya yang sudah berusia 25 tahun.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus
Seorang bocah berumur 8 tahun di Lampung Selatan sempat dikabarkan hilang selama 4 bulan, diduga bocah tersebut dibawa oleh teman dekatnya. 

"Jemput anak saya, izin sama pak RT yang kebetulan pemilik kontrakan kalau itu betul anak kita yang hilang. Nggak lama kita langsung pulang."

"Sampai di rumah kemarin subuh 17 Mei 2022, sekitar jam 4 sudah sampai di sini," ujarnya.

Ridwan membenarkan anaknya dibawa pergi oleh Helmi.

"Iya informasi dari Pak RT itu anaka kita tinggal bareng Helmi," ujarnya.

Ridwan mengatakan, Helmi sudah 1 bulan menghilang, dan anaknya tinggal sendiri di kontrakan tersebut.

"Kata pak RT Helmi sudah sebulanan nggak pulang ke kontrakan itu. Jadi kondisinya anak kita itu sendiri di sana. Yang ngurus pak RTnya," katanya.

Siti menceritakan apa yang disampaikan anaknya, bahwa anaknya tersebut terpaksa berjualan pisang dan air mineral di terminal untuk menyambung hidup.

"Nggak banyak yang diceritakan anak kita. Karena kondisinya mungkin masih trauma. Dikit-dikit dia cerita. Katanya dia naik bus."

"Cuma karena anak kita ini belum seberapa fasih membaca, dia tidak tahu naik bus jurusan ke mana. Yang jelas kata dia, mereka (anaknya dan Helmi) berangkat dari sini naik bus."

Baca juga: Dokter Faisal Hilang saat Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir, Polisi Terjunkan Anjing Pelacak

"Sampai di sana mungkin karena kekurangan biaya, mereka berjualan pisang, minuman-minuman gitu," katanya.

"Tapi sebulan belakang ini Helmi itu nggak pulang. Jadi anak kita yang ngurus pak RT. Kalau dari kondisi fisik kayaknya nggak ada bekas-bekas penganiayaan ya."

"Mau tanya lebih dalam lagi, takutnya dia masih trauma. Yang jelas kemarin dia sudah divisum luar kemarin, bersama rombongan KPAI, PPA, dan lainnya," ujarnya.

Siti mengucapkan terimakasih atas dukungan KPAI, PPA kabupaten, pihak sekolah, maupun pihak kepolisian yang telah membantu kepulangan anaknya.

"Dari KPAI dan PPA kemarin sudah datang, dan memberikan dukungan kepada kita."

"Mereka juga menyarankan untuk sementara anak kita untuk istirahat dulu di rumah agar mengembalikan rasa percaya dirinya dan traumanya,"

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved