Prabowo Subianto Siap Maju Pilpres 2024: Jika Dibutuhkan, jika Ada Dukungan Kuat untuk Saya
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengaku bersiap apabila dirinya diminta untuk maju pada pemilihan presiden (Pilpres 2024) nanti.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengaku bersiap apabila dirinya diminta untuk maju pada pemilihan presiden (Pilpres 2024) nanti.
Hal ini terjawab saat Prabowo Subianto mendapat pertanyaan dari wartawan Aljazeera Jessica Washington terkait Pilpres 2024 hingga hubungan Indonesia dengan negara lain.
Prabowo Subianto menuturkan akan melayani rakyat Indonesia meski harus maju pada Pilpres 2024 jika diminta.
Ia pun menjawab pertanyaan tersebut secara diplomatis.
Baca juga: Demokrat soal Pilpres 2024: Butuh Pemimpin yang Pro Rakyat, Bukan Penampilan Saja seperti Rakyat
"Jika saya dibutuhkan, jika ada dukungan kuat untuk saya, maka saya harus menempatkan diri saya untuk melayani rakyat dan negara saya," kata Prabowo kepada Jessica, seperti dikutip dari Aljazeera.
Prabowo meladeni wawancara tersebut usai menghadiri acara The International Institute Of Strategic Studies (IISS) Asia Security Summit: The Shangri-La Dialogue (SLD) di Singapura.
Shangri-La Dialogue merupakan konferensi yang dihadiri para menteri pertahanan di seluruh Asia-Pasifik.
Saat meladeni wawancara wartawan Aljazeera Jessica Washington, Prabowo menanggapi beberapa isu.

Mulai dari konflik Ukraina-Rusia, meningkatnya ketegangan Amerika Serikat (AS)-China, situasi terkini Myanmar, modernisasi persenjataan militer Indonesia, termasuk rencananya di Pilpres 2024.
Berikut petikan wawancara Prabowo Subianto dengan wartawan Aljazeera Jessica Washington yang dikutip dari Aljazeera:
Al Jazeera: Dalam pidato Anda di Dialog Shangri-La, Anda berbicara tentang “cara Asia”. Di mana Indonesia cocok dengan ide itu?
Dan itu adalah cara Indonesia. Kami menyebutnya musyawarah mufakat dan kami menyebutnya gotong royong. Kami mencari kepentingan bersama; jika kita selalu berbicara tentang perbedaan, kita mungkin bahkan tidak bertemu.
Al Jazeera: Fokus besar selama KTT ini adalah pada ketegangan AS-China. Apa yang Anda lihat sebagai peran Indonesia dalam menangani ketegangan tersebut?
Subianto: Kami berada dalam posisi nyata dan aktual yang kami hormati dan kami bersahabat, dan kami adalah teman baik. Kami memiliki kerja sama yang baik dengan kedua kekuatan — saya telah mengatakan itu berkali-kali.
Amerika Serikat telah membantu kami berkali-kali, di saat-saat kritis kami. Tetapi China juga telah membantu kami.