DOB Tanah Papua
Mahasiswa Mimika Sebut Janji Pemerintah soal DOB Tak Berarti, Sindir Elite Papua agar Tak Caper
Menurut perwakilan Mahasiswa Mimika, DOB di Tanah Papua hanya gula-gula manis yang sangat tidak bermanfaat di atas bumi Cenderawasih.
Kata Mulait, seorang kepala daerah punya peranan penting mengamanankan rakyatnya, bukan meminta sesuatu yang lebih dari Pemerintah Pusat.
"Bapak Lukas tidak memiliki moral atas rakyat papua. Kenapa saya katakan demikian, telah terbukti di akhir masa jabatannya, ia mendukung pemekaran tujuh provinsi baru di Papua," katanya.
Menurutnya Mulait, orang nomor satu di Papua itu sangat sadar akan jumlah penduduk Papua sebanyak 2,1 juta jiwa.
"Jumlah populasi orang Papua tersebut Lukas umumkan pada 2021, pasca PON XX Papua dengan dalil orang Papua menuju genosida."
"Jumlah penduduk yang disampaikan benar adanya, tetapi Lukas Enembe malah ambil bagian dalam mengusulkan tujuh daerah pemekaran provinsi baru di Papua," katanya.
Karena itu, Mulait dan barisannya mengutuk tindakan Lukas Enembe atas pemekaran wilayah Papua.
"Dia (Lukas Enembe) tidak sadar bahwa di Papua itu kepemilikan tanah bukan perseorangan. Tetapi ia selaku Gubernur abaikan aspirasi ribuan orang rakyat West Papua yang turun jalan tolak kebijakan DOB dan Otsus," tandasnya.
Mulait menambahkan, setidaknya Lukas Enembe harus berpikir, Papua bukan tanah kosong. (Tribun-Papua.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Gubernur Lukas Enembe Usulkan 7 Provinsi, Albert: Tepat untuk Kesejahteraan Masyarakat dan Lukas Enembe Dukung Pemekaran 7 DOB, Tim Pemekaran Provinsi Selatan: Pasti Jadi Tahun Ini
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Forum-Mahasiswa-Papua.jpg)