Putri Candrawathi Nyusul Suaminya ke Penjara, Berikut Perannya Dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J
Putri Candrawathi Nyusul Suaminya ke Penjara, Berikut Perannya Dalam Kasus Pembunuhan Brigadir J, turut bagi bagi uang kepada para tersangka
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Putri Candrawathi, istri dari mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Putri berperan menggiring Brigadir Yosua ke rumah dinas yang menjadi tempat kejadian perkara dalam kasus itu.
Dan, ia bersama Ferdy Sambo menjanjikan uang untuk para pelaku.
Karena itu, Timsus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menetapkan Putri Candrawathi sebagai tersangka.
Selain itu, dalam rekaman CCTV, Putri Candrawathi terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga.
Baca juga: Vera Simanjuntak Kekasih Brigadir J Kini Kurus, Mengurung Diri di Kamar, Enggan Diajak Bicara
Baca juga: Layanan Eazy Paspor, Produk Unggulan Dirjen Imigrasi
"(Perannya) mengajak berangkat ke Duren tiga bersama RE, RR, KM, Almarhum J," kata Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianton.
Diketahui bersama peristiwa pembunuhan itu terjadi sepulang Putri Candrawathi dari Magelang.
Sebelum ke rumah dinas di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, mereka singgah ke rumah pribadi di Saguling.
Tidak hanya itu, ia juga ikut dalam membuat skenario pembunuhan Brigadir J. Dan, Putri menjanjikan sejumlah uang kepada para pelaku.
"(Putri) bersama FS (Ferdy Sambo) menjanjikan uang kepada RE, RR dan KM," kata Agus, seperti diberitakan Tribunnews.
Lebih lanjut, Putri ternyata juga berada di lantai 3 rumah saat Ferdy Sambo memberian perintah pembunuhan kepada Bharada E dan Brigadir RR.
Tetapkan Lima Tersangka
Timsus bentukaan Kapolri Jenderal Listyo Sigit telah menetapkan lima tersangka dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J yakni Putri Candrawathi, Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, Brigadir RR, dan KM.
Ferdy Sambo menjadi dalang di balik pembunuhan Brigadir J.
Ia bahkan juga menyusun skenario tembak menembak dalam kasus tersebut.
Tak sendirian, Sambo disebut dibantu oleh bekas staf dan Penasihat Ahli Kapolri, Fahmi Alamsyah.
Fahmi Alamsyah disebut menyusun skenario tembak menembak bersama Ferdy Sambo hingga skenario pelecehan seksual.
“Kami cuma tahu bahwa dia ini operator yang menyusun skenario-skenario setelah penembakan, lalu dia menyusun bersama Sambo bahwa ini tembak menembak.”
“Dia menyusun skenario pelecehan seksual dan publik percaya itu yang menjadi masalah,” kata Hermawan, dalam tayangan program Kompas Petang di Kompas TV, Jumat (19/8/2022).
Baca juga: Misi Balas Dendam Tim Bulutangkis Indonesia di Kejuaran Dunia BWF 2022
Baca juga: Doa Katolik Sesudah Kelahiran Anak, Diambil dari Puji Syukur Nomor 159
Lebih lanjut, Hermawan juga menyebut bahwa Fahmi Alamsyah juga terlibat dalam aliran dana di pusaran kasus pembunuhan Brigadir J.
Fahmi berperan untuk membagi-bagikan uang ke sejumlah pihak.
Dalam eksistensinya, Fahmi Alamsyah dikenal di kalangan luar kerap membagi-bagikan duit
“Kalau yang khusus tadi ke penasihat itu, ada satu penasihat yang bukan hanya kecipratan, tapi dia membagi-bagi duit, gitu,” kata Hermawan.
Fahmi Alamsyah kini telah mundur dari jabatan staf dan Penasihat Ahli Kapolri bidang Komunikasi Publik.
(Tribunnews.com/Salis/Abdi Ryanda Shakti/Igman Ibrahim)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Peran Putri Candrawathi dalam Pembunuhan Brigadir J, Giring Yosua ke TKP hingga Janjikan Uang