Kerusuhan di Stadion Kajuruhan
Elemen Suporter Persis Solo Berduka atas Tragedi di Kanjuruhan Malang: Kami Pamit Undur Diri
Elemen suporter Persis Solo termasuk DPP Pasoepati turut terluka dengan insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang selepas laga Arema FC vs Persebaya.
Maryadi menyampaikan DPPÂ Pasoepati akan menarik diri sejenak dari pertandingan Persis Solo.
"Kita sama-sama suporter. Kita sama-sama orang yang tugasnya bengak bengok, memberi suport tim yang kita dukung, kita merasa empati dengan tragedi tersebut," ujar dia.
"Temen-teman Pasoepati saya yakin juga sepakat akan menarik diri, saya juga demikian," imbuhnya.
Tidak hanya DPP Pasoepati, basis suporter Persis Solo Ultras 1923 juga telah menyampaikan sikap mereka.
Mereka juga memutuskan untuk menarik diri sejenak dari pertandingan Persis Solo.
Itu telah disampaikan Ultras 1923 melalui akun media sosial resmi.
"KAMI PAMIT UNDUR DIRI DARI STADION SAMPAI BATAS WAKTU YANG TIDAK BISA DI TENTUKAN.
SAMPAI JUMPA!," tulisnya.
Adapun Garis Keras Sambernyawa juga memutuskan hal yang sama setelah melakukan forum Sabtu malam kemarin.
Ketua Garis Keras Sambernyawa, Bayu Raharja menyayangkan tragedi di Stadion Kanjuruhan bisa terjadi.
"Banyak teman-teman dan saudara-saudara kita dari Malang yang menjadi korban entah meninggal dunia atau luka, kita berempati dan bersimpati," terang Bayu.
Baca juga: Pihak Keamanan Laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Melanggar Aturan FIFA
"Kita sepakat kemarin malam dalam forum bersama teman-teman perwakilan dari sektor, sepakat untuk menarik diri dulu sejenak," tambahnya.
Adapun agar tragedi di Stadion Kanjuruhan tak terulang, termasuk di Solo, Bayu menyarankan beberapa hal.
Satu diantaranya terkait akses keluar masuk di Stadion Manahan.