Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Liga 3 Setop Karena Tragedi Stadion Kanjuruhan, Pelatih Kamasan Wirsi: Kemanusiaan di Atas Segalanya

Pelatih kepala Kamawan Wirsi, Gerson Rombe, menyampaikan penundaan tersebut bukan tanpa alasan, tetapi keputusan setelah tragedi Stadion Kanjuruhan

TRIBUNPAPUABARAT.COM/MARVIN RAUBABA
Pelatih kepala Kamasan Wirsi, Gerson Rombe, saat memberikan instruksi kepada pemainnya pada laga uji coba melawan Persegaf di Lapangan Aro-M, Marina Amban, Manokwari, 24 September 2022. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Tim Kamasan Wirsi mendukung penuh keputusan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI yang menunda kompetisi baik Liga 3 zona Papua Barat, Piala Soeratin, maupun Piala Pertiwi.

Pelatih kepala Kamawan Wirsi, Gerson Rombe, menyampaikan penundaan tersebut bukan tanpa alasan, tetapi keputusan setelah tragedi Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022.

Peristiwa tragis tersebut terjadi setelah pertandingan antara Arema FC lawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Dalam tragedi Stadion Kanjuruhan itu, ratusan orang dinyatakan meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka.

"Bagi kami penundaan ini bukanlah hal yang menjadi masalah karena kemanusiaan di atas segalanya," katanya saat dihubungi Tribunpapuabarat.com melalui panggilan telepon, Rabu (5/10/2022).

Baca juga: Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 Dihentikan, Mahfud MD Janjikan 3 Minggu Kasus Tragedi Kanjuruhan Terungkap

Menurutnya, tragedi Stadion Kanjuruhan bisa menjadi bahan evaluasi dari PSSI untuk menggelar pertandingan berikutnya yang aman dan sportif.

Ia mengatakan nyawa manusia tidak bisa ditukar dengan sebuah pertandingan sepak bola, para suporter harus lebih bijak dalam mendukung tim kebanggaan mereka.

"Mari kita dukung tim kita dengan sportifitas, jangan timbulkan kebencian dan apalagi anarki," kata Gerson Rombe.

Karena itu, ucapnya, penundaan tersebut tidak mempengaruhi persiapan Kamasan Wirsi yang terus berlatih. 

Ia berharap tragedi Stadion Kanjuruhan tidak berbuntut panjang pada nasib sepak bola Indonesia atau terhindar dari sanksi berat dari FIFA.

"Kami berharap jangan sampai ada sanksi yang jatuh, tapi teguran keras yang bisa menjadi bahan evaluasi untuk PSSI agar mengubah sistem keamanan di sebuah pertandiangan," kata Gerson Rombe.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved