Profil Kezia Busthan, Siswa Papua Barat Peraih Medali Emas Sains Internasional, Terinspirasi Habibie

Kepiawaian Kezia Busthan menghitung cepat rambat panas dalam tradisi bakar batu atau barapen membuat para juri WSEEC berdecak kagum.

Dokumen Kezia Busthan
SISWA BERPRESTASI - Kezia Busthan berpose menunjukkan kedua medali emas yang didapatnya dari kompetisi sains internasional WSEEC (Jakarta, 18 Juli 2022) dan WICE di Malaysia, 26-30 September 2022. 

Lulus dari SMPN 6 Manokwari pada 2021, Kezia Busthan terus belajar di SMAN 1 Manokwari.

Baca juga: Cerita 5 Pelajar Papua Barat, Raih Emas Sains Internasional Malaysia karena Tradisi Barapen

Cita-Cita Jadi Dokter Bedah Syaraf 

Gadis berusia 16 tahun itu, mempunyai cerita haru di balik impiannya menjadi dokter bedah syaraf.

"Ayah saya waktu muda pernah sakit keras, lalu berdoa minta kesembuhan di Tuhan, dengan janji kalau sembuh, dia akan melayani Tuhan seumur hidup. Makanya, beliau jadi pendeta itu," katanya.

Sang ayah mempunyai keinginan besar agar Kezia Busthan menjadi dokter bedah syaraf. 

Karena itu, sejak kecil Kezia Busthan diperkenalkan dengan dunia kedokteran oleh orang tuanya.

Mereka berharap anak semata wayang mereka bisa mewujudkan cita-cita sang ayah yang tak kesampaian itu.

"Saya dibelikan buku anatomi versi anak kecil. Lalu buku-buku kedokteran mama juga sering saya baca," kata sekretaris OSIS SMAN 1 Manokwari periode 2021/2022.

Sang ibu, dr. Grace Sahulata, menamatkan pendidikan dokter umum di S1 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat.

Baca juga: Pecahkan Rekor Muri, 1.500 Pelajar di Kota dan Kabupaten Sorong Ikut SKJ

Pengin Jadi Insinyur Penerbangan 

Beranjak dewasa, Kezia Busthan terinspirasi oleh bapak teknologi Indonesia, BJ Habibie sebagai perintis industri pesawat terbang di Indonesia. Ia pun ingin menjadi insinyur penerbangan.

Tak tanggung-tanggung untuk mewujudkan impiannya, ia sudah membidik kampus kenamaan dalam negeri yakni Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Teknologi Bandung (ITB). 

"Prospek di industri penerbangan itu relatif stabil. Saya lihat fakultas teknik mesin dan dirgantara ITB juga bagus, makanya pengin di situ setelah tamat SMA," ujar remaja putri yang mengidolakan Dokter Strange itu. (*)

 
 
 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved