Tiga Tahun Vakum, Kapal Pesiar Kembali Datang ke Manokwari Bawa 95 Turis Mancanegara
"Terakhir Signature Papua, sebagai operator turnya, bawa turis asing ke Manokwari itu tahun 2019," kata operational manager Signature Papua, Josh (27)
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Sebanyak 95 turis mancanegara tiba di Pelabuhan Anggrem, Manokwari, Papua Barat, Kamis (20/10/2022) pagi.
Rombongan turis asing menggunakan MV Heritage Adventurer berbendera Australia itu merupakan kali pertama kapal pesiar ekspedisi kembali berlayar untuk tur wisata di Manokwari pascapandemi Covid-19.
"Terakhir Signature Papua, sebagai operator turnya, bawa turis asing ke Manokwari itu tahun 2019," kata operational manager Signature Papua, Josh (27), kepada TribunPapuaBarat.com.
Josh menerangkan, pelayaran kali ini juga menjadi yang pertama bagi operational tur sekelas Signature Papua, yang berkantor pusat di Sorong.
Adapun paket wisata sehari di Manokwari yang ditawarkan kepada para turis asing tahun ini adalah pengamatan burung pintar di Kampung Mokwam, Kabupaten Pegunungan Arfak.
Baca juga: Berapa Biaya Termurah ke Wisata Raja Ampat? Simak Juga Spot Rekomendasi untuk Turis
Ada juga penelusuran Kota Manokwari untuk melihat secara lebih dekat kebudayaan lokal di Pasar Sanggeng dan keindahan taman wisata alam Gunung Meja.
Kedatangan ke-95 wisatawan yang baru kembali dari Raja Ampat itu, lantas disambut hangat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan masyarakat Manokwari.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Manokwari Imanuel Hasitongan Pangaribuan, menjamu para tamu asing Kota Manokwari itu, dengan suguhan tarian khas Biak.
Bahkan, Kepala Disparpora Manokwari setia menemani para turis mancanegara, berkeliling Kota Manokwari.
Imanuel Pangaribuan juga sengaja membuat pasar kerajinan tradisional 'mini' di Pelabuhan Anggrem.
Baca juga: Cerita Hendrick, Pria Asal Manggarai 15 Tahun Jadi Kru Kapal Turis Berlayar hingga ke Luar Negeri
Mereka menemui mama-mama Papua perajut noken, pemahat ukiran Biak, dan perajin aksesoris khas Papua untuk menjejalkan dagangannya di pelabuhan.
Tujuannya untuk menarik hati para turis asing untuk membeli buatan lokal Papua sebagai buah tangan.
Dari pengamatan TribunPapuaBarat.com, trik Kadis Disparpora itu sukses merogoh kocek para turis asing yang membeli lebih dari satu suvenir.
"Dulu sebelum pandemi itu kan sekali sampai dua kali pasti ada kapal pesiar yang masuk. Setelah pandemi ini yang pertama, jadi bisa dibilang sektor pariwisata mulai bangkit," ujar Imanuel Pangaribuan.
Usai puas berwisata di Manokwari, rombongan 95 turis mancanegara itu kembali ke kapalnya untuk berlayar ke Teluk Cenderawasih.
Di sana para wisatawan akan menghabiskan waktu snorkeling dan menyelam (diving). (*)