Breaking News

Berita Manokwari

Tari Yospan Cermin Kegembiraan Pasangan Muda-Mudi Papua, Berikut 5 Gerakan Dasarnya

Perubahan posisi penari dalam tari yospan biasanya dilakukan dengan penuh semangat, cepat, dan menarik.

Penulis: redaksi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM/Infak Insaswar Mayor
TARI YOSPAN : Tari yosim pancar (yospan) yang dilakukan oleh sekelompok pemuda di Manokwari, Papua Barat, Jumat (21/10/2022). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Manokwari menggelar lomba yosim pancar atau yospan menyambut HUT ke-124 Kota Manokwari.

Tari yosim pancar atau yospan adalah tarian tradisional pasangan muda-mudi. Tarian ini berasal dari Biak Numfor, Papua.

Dilansir dari Wikipedia, tari yospan ini muncul sejak 1960.

Menurut pelatih grup tari sanggar Anggrek, Yunita Hendrika Mudai, yospan sebagai tari gembira yang diperankan sepasang pemuda (pria dan wanita).

"Biasanya 12 orang dalam satu grup," ucap Yunita Hendrika Mudai saat ditemui di Lapangan Borarsi Manokwari.

Dalam satu kelompok, terdapat enam penari laki-laki dan enam perempuan yang saling berhadapan dalam dua  barisan saat melakukan tarian yospan.

Baca juga: ASN Inspektorat Kabupaten Sorong Suguhkan Tarian Yospan di HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia

Formasi tari yospan semua hanya dua barisan, tapi akan berubah menjadi melingkar, silang, membentuk setengah lingkaran dan lain-lain. Perubahan posisi penari biasanya dilakukan dengan penuh semangat, cepat, dan menarik.

"Yospan itu tidak boleh kaku," kata Yunita Hendrika Mudai.

Selain bermakna gembira yang diungkapkan dengan gerakan riang, tarian yospan juga sebagai tarian pergaulan bagi kaum muda.

"Ada lima gerakan dasar untuk yospan," ujar Yunita Hendrika Mudai.

Kelima gerakan tarian itu adalah gerakan seka, pacul tiga, gale-gale, jef, dan pancar.

Gerakan seka dilakukan penari saat berjalan ke depan dengan posisi menunduk sambil menghentakkan kaki.

Baca juga: Sambut HUT, Persekutuan Kaum Bapa GKI Sion Sanggeng Gelar Lomba Yospan Berjalan

Gerak pacul ada tiga, dilakukan saat penari melenggang tiga langkah maju kemudian berhenti dan melayangkan kaki ke samping dan ke depan secara bergantian.

"Kalau gale-gale, tong (kita/penari) lenggang empat langkah baru gerak kaki angkat ke atas," kata Yunita.

Untuk gerakan jef penari angkat kaki kanan bergantian dengan kaki kiri dengan hitungan empat kali, diikuti ayunan tangan lalu kembali mulai dari awal lagi.

Gerakan terakhir, pancar adalah penari maju tiga langkah. Pada langkah ketiga penari meloncat lalu mendaratkan kedua kaki.

Baca juga: Songsong HUT ke-124 Kota Manokwari, Puluhan Regu Ikut Lomba Yospan

Zaman dulu, ucapnya, tarian yospan diringi suara gitar bass, ukulele, gitar, dan tifa. Kini, alat-alat musik itu jarang digunakan untuk mengiringi tarian yospan.

Gerakan penari atau tim sanggar lebih banyak diiringi musik atau lagu daerah asal Papua yang sudah termuat dalam bentuk elektronik.

Prinsipnya sama untuk tarian yosman, musik atau lagu tetap bernuansa semangat dan santai.

Soal aksesori, biasanya, penari memakai hiasan kepala, gelang, kalung, dan cat di tubuh. 

"Lebih sering gunakan baju yang warna terang (mencolok)," kata Yunita Hendrika Mudai.

Selain warna baju yang terang, kadang-kadang, para penari memakai baju bermotif batik Papua.

Para penari perempuan memakai baju terusan sedangkan laki-laki menggunakan kemeja dan celana panjang. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved