KMAN VI di Jayapura Papua
Cerita Mama Papua Kampung Ayapo, Perdana Membatik Banyak demi Jualan di Sarasehan KMAN VI
Tak tanggung-tanggung, ada 34 kain batik tulis yang dijejalkan Rode Naomi dan mama-mama Papua lainnya di hari kedua sarasehan KMAN VI.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM, JAYAPURA - Sarasehan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI dilirik mama-mama Papua sebagai peluang emas untuk memamerkan kain batik khas Kampung Ayapo, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua.
Sarasehan KMAN VI di Jayapura Papua digelar mulai Selasa (25/10/2022) hingga Rabu (26/10/2022).
Satu Mama Papua asal Kampung Ayapo, Rode Naomi (66), mengatakan telah membatik sejak September lalu untuk persiapan sarasehan KMAN VI di Jayapura Papua.
"Tong (kita) baru pertama kali bikin batik dalam jumlah banyak, sengaja untuk acara ini (sarasehan KMAN VI)," ujar Rode Naomi kepada TribunPapuaBarat.com di Kampung Ayapo, Rabu (26/10/2022).
Tak tanggung-tanggung, ada 34 kain batik tulis yang dijejalkan Rode Naomi dan mama-mama Papua lainnya di hari kedua sarasehan KMAN VI.
Ia mengaku, pada awalnya membatik adalah hal yang asing bagi mama-mama Papua di Kampung Ayapo.
Baca juga: KMAN VI di Papua Membuka Cakrawala Masyarakat Adat di Indonesia
Kemudian pada 2018, ibu bernama Mariana Ibo Polandia, mulai mengajari seni batik tulis kepada 30 mama Papua di Kampung Ayapo.
Sejak saat itu, mereka mulai mengenali alat dan bahan batik tulis. Mulai dari lilin, canting, dan pewarna kain.
"Semua bahan tong beli dari Jawa, di sini hanya siap kompor dan panci," kata koordinator kelompok mama-mama pembatik di Kampung Ayapo itu.
Dia menuturkan, langkah awal membatik adalah menggambar pola di atas kain mori.
Ragam bentuknya menggambarkan budaya khas Orang Papua di Kampung Ayapo.
Untuk taplak meja makan, biasanya gambar berbentuk peralatan makan. Misalnya mangkuk dari tanah liat sebagai wadah menaruh papeda, yang disebut warga lokal dengan hiloi.
Garpu dari kayu, khusus mengambil papeda disebut helai dan sendok kayu untuk mengaduk papeda yang dikenal sebagai yanggalu.
Baca juga: Festival Danau Sentani Kembali Digelar Meriah Saat KMAN VI, 20 Sanggar Budaya Papua Terlibat
Untuk taplak meja ruang tamu, ucap Rode Naomi, biasanya menunjukkan kebanggaan Orang Papua. Mulai dari gambar burung cenderawasih berukuran besar dan alat musik tradisional Papua yakni tifa.
Perahu, ikan dan kura-kura juga dapat ditemui di kain batik buatan tangan mama-mama Papua Kampung Ayapo.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Mama-mama-Papua-asal-Kampung-Ayapo-Distrik-Sentani-Timur.jpg)