Elis Bawole Balita Penderita Hydrocephalus Butuh Bantuan, Jalani Perawatan Medis di RS Papua Barat

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Tangan bagian kanan Elis Bawole dibalut kain perban untuk menahan selang infus yang berada di sisi kanan.

Dua bola matanya menatap tajam sembari membalas sapaan dari ketua dan anggota Komunitas Peduli Kemanusiaan Manokwari yang datang.

Perempuan kecil yang terbaring di tempat tidur IGD RSU Provinsi Papua Barat, sebentar  lagi genap berusia 4 tahun, tepatnya pada 11 November 2022.

Baca juga: Pria di Manokwari Cabuli Bocah 6 Tahun Tetangganya, Polisi: Pelaku Imingi Biskuit

Baca juga: Bupati Hermus Sebut 1.418 Anak di Manokwari Alami Stunting, Rumah Gizi Harus Ada di Setiap Kelurahan

Elis bersama ibu dan kakaknya menempuh perjalanan kurang lebih 12 jam dari Wasior, Kabupaten Teluk Wondama menggunakan transportasi laut.

"Kami pakai kapal, baru tiba tadi pagi," ujar Yenima Marice Marani, ibunda Elis Bawole saat ditemui di Manokwari, Selasa (1/11/2022).

Sejak berusia sembilan bulan, kondisi kepala Elis kian membesar akibat mengindap penyakit hydrocephalus.

Elis pernah menjalani perawatan medis selama dua bulan di Jayapura, Provinsi Papua.

Meski telah dipasangi selang dalam tubuh untuk mengurangi penumpukan cairan pada otak, namun kondisi Elis tak kunjung membaik.

"Setelah empat bulan dari Jayapura, perutnya membengkak. Kata dokter di Wasior, selang ada bermasalah," tutur Marice Marani.

Ayah Elis bernama Yakob Bawole yang kesehariannya berprofesi sebagai pejasa roda dua atau tukang ojek.

Kesulitan biaya mengharuskan sang ayah harus tetap mencari nafkah di Wasior.

Elis, perempuan kecil itu sepertinya memahami kondisi perekonomian keluarga.

Selama perjalanan dari Wasior ke Manokwari, Elis tak pernah rewel.

Mereka hanya dibantu satu orang perawat medis yang ditugaskan oleh pihak rumah sakit di Wasior.