Sidak di Pasar Remu, Pj Wali Kota Sorong Diteriaki Masalah Sampah

Teriakan pedagang Mama Papua ini sempat didengar oleh Pj Wali Kota Sorong, George Yarangga, dan tim setelah meninjau harga bahan pokok

TRIBUNPAPUABARAT.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
BERTERIAK: Seorang Pedagang Mama Papua sedang berteriak meminta PJ Wali Kota Sorong George Yarangga nemperhatikan sampah, Kamis (13/1/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Seorang pedagang mama Papua berteriak soal penanganan sampah saat Pj Wali Kota Sorong, George Yarangga, selesai sidak di Pasar Sentral Remu, Kamis (12/1/2023).

Pantauan TribunPapuaBarat.com, wanita itu mengenakan baju putih dan celana pendek berwarna merah.

Persis di tempat jualannya, mama Papua itu berdiri dan mengangkat kedua tangannya lalu berteriak "tolong perhatikan sampah. Warga buang sampah masuk di wilayah adat".

"Sampah di Kota Sorong ini sangat banyak tidak diatur dengan baik," katanya.

Teriakan pedagang Mama Papua ini sempat didengar oleh Pj Wali Kota Sorong, George Yarangga, dan tim setelah meninjau harga bahan pokok di pasar tersebut.

Baca juga: Usai Sidak, Pj Wali Kota Sorong Pastikan Harga Bapok Stabil dan Stok Aman untuk Tiga Bulan

Pj Wali Kota Sorong terdengar hanya menjawab "iya..iya...iya," sembari terus berjalan menuju mobil.

Saat dikonfirmasi TribunPapuaBarat, mama Papua itu mengaku bernama Susana Osok.

Ia menceritakan kekesalannya kepada pemerintah yang tidak mengatur pembuangan sampah secara baik.

"Mama dorang ini sudah kesal, sampah tidak urus baik. Itu kan menganggu kita masyarakat," katanya kepada TribunPapuaBarat.com.

Pembuangan sampah sembarangan, ucapnya, terjadi di kilometer 18.

Baca juga: Pastikan Harga Bapok Stabil, Pj Wali Kota Sorong Sidak ke Sejumlah Pusat Perbelanjaan

Ia mengaku melihat tumpukan sampah berserakan saat pulang dari kebun.

"Nanti coba naik baru lihat, sampah berserakan. Padahal jalan itukan jalan umum. Mobil sering lewat. Menganggu sekali," katanya.

Susana Osok mengatakan area pembuangan sampah itu sudah masuk ke wilayah adat.

Karena itu, pemerintah khususnya dinas teknis agar bisa memperhatikan persoalan ini.

"Jujur saja, mereka buang itu sudah masuk orang punya wilayah adat. Pemerinta tolong perhatikan ini," ujarnya. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved