Provinsi Papua Barat Daya

Kisah Nelayan Sorong Peduli Pendidikan 10 Anaknya, Semuanya Sekolah Satu Sudah Lulus Tentara

Nelayan peduli pendidikan layak disematkan pada Elkia Mayor, warga Sorong, Papua Barat Daya.

Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Haryanto
TRIBUNPAPUABARAT.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
TUNJUK PERAHU - Elkia Mayor, satu diantara nelayan Kota Sorong menunjuk bantuan perahu yang diterima dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, pada Jumat (13/1/2023) lalu. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG - Nelayan peduli pendidikan layak disematkan pada Elkia Mayor, warga Sorong, Papua Barat Daya.

Sudah 36 tahun, Elkia Mayor, bekerja sebagai seorang nelayan tradisional di laut Sorong.

Tepatnya, di Tahun 1987.

Di mengarungi samudera untuk berkeliling mencari ikan di laut Papua.

Elkia Mayor yang sudah berusia sekira 50 tahun ini memiliki 10 orang anak.

"Saya menjadi nelayan tradisional sejak 1987 jadi kurang lebih 36 tahun sudah jadi nelayan, dan saya menikmati," kata Elkia Mayor, kepada TribunPapuaBarat.com, Jumat (20/1/2023).

Baca juga: Plt Sekda Dance Sangkek Serahkan Bantuan Perahu Nelayan di Kota Sorong, Pastikan Awasi Berkala

Meskipun hanya tamatan sekolah dasar (SD), warga Kelurahan Tanjung Kasuari, Distrik Maladum Mes, Kota Sorong Papua Barat Daya ini sangat peduli pendidikan anak-anaknya.

Maka dari itu, ke-10 anaknya semuanya sekolah.

Dirinya bersyukur dengan pekerjaannya saat ini mampu mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari, termasuk pendidikan anaknya.

"Saya punya 10 anak, semuanya sekolah," ungkap Elkia Mayor.

Baca juga: Papua Barat Beri Bantuan 52 Perahu Bagi Nelayan di Sorong, Kadis DKP: Jangan Sampai Pindah Tangan

Elkia Mayor turun ke laut hampir setiap hari untuk mencari ikan.

Cara menangkap ikannya cukup sederhana dengan menyelam lalu menembak ikan dengan alat tradisional.

Dengan cara itu, dirinya tanpa lelah berjuang untuk kebutuhan keluarga dan pendidikan anak-anaknya.

Dari hasil tanggapannya kemudian dijual.

Penghasilannya juga tidak menentu.

Namun, dengan pendapatan itu, Elkia Mayor bersama istri mencoba menyisihkan uang pendidikan dan kebutuhan hidup sehari-hari.

"Keuntungan tidak menentu, tapi saya dan istri tetap optimis untuk berjuang bersama demi anak-anak kami," ucapnya.

Baca juga: Nelayan Borobudur Manokwari Keluhkan Minimnya Tambatan Perahu untuk Bongkar Hasil Tangkapan

Bahkan, Elkia Mayor kadang-kadang harus makan tanpa lauk demi menghemat untuk biaya pendidikan anak.

Perjuangannya tak sia-sia.

Kini, satu anaknya sudah menjadi seorang tentara nasional Indonesia (TNI), dan bertugas di Zipur II Kabupaten Sorong.

Sementara, adik-adiknya sedang di bangku kuliah, SMA, SMP dan SD.

Dirinya bersyukur punya anak yang juga memahami kondisi ekonomi keluarganya.

Kadang, anak-anaknya pulang sekolah ikut membantu kerja serabutan demi menambah uang sekolah.

"Sekarang anak laki-laki pertama sudah jadi tentara bertugas di Zipur II Kabupaten Sorong," ujar Elkia Mayor.

Baca juga: Nelayan Fanindi Pantai Manokwari Tetap Waspada Cuaca Esktrem, Parkirkan Perahu di Tiang Rumah

Elkia Mayor, satu diantara puluhan warga di Tanjung Kasuari, Distrik Maladum Mes, Kota Sorong yang terima bantuan perahu dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat.

Bantuan perahu itu diserahkan oleh Penjabat Sekda Papua Barat, Dance Sangkek, pada Jumat (13/1/2023) lalu.

Bantuan yang diserahkan ini berupa peralatan nelayan tradisional.

Elkia Mayor bersyukur karena selama jadi nelayan hanya gunakan perahu ketinting untuk menangkap ikan.

Namun, dengan bantuan itu Elkia Mayor akan lebih mudah mencari ikan di perairan Sorong.

"Tentu saya akan manfaatkan perahu bantuan ini dengan maksimal. Terima kasih Pemprov Papua Barat," ungkap dia.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved