Belasan Ribu Anak di Papua Selatan Diduga Putus Sekolah, Tak Lanjut ke SMP

Ia meminta Dinas Pendidikan di 4 kabupaten di Papua Selatan wajib menyiapkan Dapodik yang pasti untuk dibahas saat rapat kerja

Penulis: redaksi | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun-Papua.com/Syarif Jimar
Penjabat Kepala Dinas Provinsi Papua Selatan, Aloysius Jopeng, saat membuka kegiatan Lokakarya Advokasi Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integrity (PAUD HI) di Hotel Halogen Merauke, Papua Selatan, Senin (27/8/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MERAUKE – Belasan ribu anak diduga putus sekolah setelah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD) di Provinsi Papua Selatan.

Penjabat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Selatan, Aloysius Jopeng, menyatakan, sesuai Dapodik, hanya 12 ribu anak di sekolah menengah pertama (SMP) di provinsi itu.

Padahal, ucapnya, yang terdaftar di sekolah dasar sekitar 30 ribuan anak.

"Ini berarti ada sekitar 18 ribu siswa yang putus sekolah atau mungkin keluar,” kata Aloysius Jopeng saat Lokakarya dan Advokasi Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif di Hotel Halogen, Merauke, Papua Selatan, Senin (27/2/2023).

Kesenjangan jumlah anak juga terjadi di level pendidikan anak usia dini (Paud) dan SD.

Baca juga: Soal Angka Putus Sekolah, Bupati Manokwari: Kami Hanya Percaya Data BPS

 

Berdasarkan Dapodik, ucapnya, jumlah anak usia dini yang terdaftar hanya sekitar 5 ribu.

Padahal, ada 30.312 anak yang terdaftar di sekolah dasar.

"Berarti, hampir 20 ribuan anak langsung masuk SD, tidak lewat Paud,” ujar Aloysius Jopeng.

Menurutnya, Paud adalah penyesuaian diri anak usia dini soal proses belajar dan kepekaan sosial sebelum menuju jenjang SD.

Baca juga: Kekurangan Guru Penyebab Anak Putus Sekolah di Papua Barat, Kadisdik: Butuh 5.507 Tenaga Pendidik

Kondisi ini, ucapnya, menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi Dinas Pendidikan Papua Selatan.

Ia meminta Dinas Pendidikan di 4 kabupaten di Papua Selatan wajib menyiapkan Dapodik yang pasti untuk dibahas saat rapat kerja (raker) Dinas Pendidikan pada Maret mendatang.

“Pada Maret minggu kedua, kami gelar raker. Dinas Pendidikan wajib hadir dengan Dapodik yang pasti menurut usia Paud, SD, SMP, dan SMA. Itu penting sekali untuk kami diskusikan,”kata Aloysius Jopeng.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Transisi Jenjang Pendidikan PAUD, SD dan SMP di Papua Selatan Cukup Tinggi
 

Sumber: Tribun papua
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved