Mata Lokal Memilih
Politisi Sebut Penggunaan Sistem Proporsional Tertutup Kemunduran Berdemokrasi
Penggunaan sistem proporsional tertutup merupakan kemunduran berdemokrasi
Penulis: redaksi | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Politisi Muda Papua Barat Andris Worisio ikut mengomentari sistem pemilu yang akan digunakan pada 2024.
Andris menilai, apabila Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan pemilu 2024 menggunakan sistem proporsional tertutup maupun hybrid, bentuk kemunduran berdemokrasi.
"Itu pandangan saya. Tertutup maupun hybrid,bentuk kemunduran dalam berdemokrasi," kata Andris kepada Tribunpapuabarat.com, Minggu (16/4/2023) siang.
Baca juga: 22 Bacaleg Daftar di PSI Teluk Wondama, Andris Worisio: Kami Masih Buka Khusus untuk Perempuan
Baca juga: Proporsional Terbuka, Tertutup, atau Hybrid : Partai Ummat Papua Barat Siap Bertarung di Pemilu 2024
Andris mengatakan, apabila pengusulan sistem proporsional tertutup untuk menghindari money politik, merupakan hal yang keliru.
"Penguatan terhadap lembaga atau penyelenggara pemilu yang harus diperkuat," ujar Ketua Partai Solidaritas Indonesia Teluk Wondama.
Selain itu, partai politik (Parpol) juga harus melakukan kaderisasi.
Sehingga, pada saatnya pemilu parpol tidak mengusung caleg yang bukan kader partai.
"Kalau pandangan saya dengan cara sistem perekrutan caleg di parpol saja yang diubah," ucapnya.
Andris menambahkan, penggunaan sistem proporsional terbuka hanya menguntungkan parpol-parpol yang punya nama besar.
"Itu, kembali lagi kemunduran dalam berdemokrasi. Padahal marwah semangat reformasi harus kita junjung dan jaga," pungkasnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Ketua-PSI-Teluk-Wondama-Andris-Worisio-kp.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.