Berita Papua Barat

Lamek Dowansiba: Pendidikan Merupakan Kebutuhan Dasar Bukan Sebagai Pelengkap Pembangunan

Untuk itu, Lamek berharap pemerintah merekayasa kondisi pendidikan sehingga menjadi solusi baru mengatasi persoalan yang ada.

Penulis: redaksi | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM/Infak Insaswar Mayor
HARDIKNAS - Ketua Komunitas Suka Membaca (KSM), Lamek Dowansiba, saat me-launching rumah belajar Imanuel di Pasir Putih, Selasa (20/9/2022). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pegiat literasi Papua Barat Lamek Dowansiba menegaskan, pendidikan merupakan kebutuan dasar bukan sebagai pelengkap pembangunan.

Hal itu dikatakan Lamek Dowansiba dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

"Saya pikir Hardiknas ini tidak jadi momentum yang dirayakan dalam bentuk perayaan semata. Tetapi lebih penting mengubah sistem pendidikan di Papua Barat khususnya Manokwari," kata Lamek Dowansiba kepada Tribunpapuabarat.com di Manokwari, Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Hardiknas 2023, Ketua PGRI Papua Barat: Pendidikan di Pegaf dan Teluk Wondama Memprihatinkan

Baca juga: Sekjen BEM Unipa Minta Pemprov Papua Barat Sediakan Fasilitas Pendidikan Gratis Anak Putus Sekolah

Dikatakannya, dengan fenomena pendidikan di Papua Barat saat ini menjadi catatan penting bagi semua pihak untuk merefleksikan kembali progam yang telah dilakukan.

Sebab, pendidikan merupakan instrumen yang melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas untuk membagun Tanah Papua.

"Kita juga berharapa momentum ini, pemerintah dan masyarakat bahu-membahu mendorong sistem kemajuan pendididkan di Papua Barat," ujarnya.

Menurutnya, di dalam amanat konstitusi Undang-Undang Dasar 1945, telah menyatakan semua warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

Untuk itu, Lamek berharap pemerintah merekayasa kondisi pendidikan sehingga menjadi solusi baru mengatasi persoalan yang ada.

"Sebab hanya tergantung pendidikan formal tidak cukup," ucapnya.

Lanjut Lamek, pendidikan harus dilihat secara universal. Artinya, antara pendidikan formal dan informal harus seiring berjalan.

Sehingga dengan begitu, menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. 

"Saya pikir kita harus lihat pendidikan secara utuh. Karena proses pendidikan ini tidak bisa fokus hanya di kampus dan sekolah. Sehingga secara akademisi dan karakter harus baik. Harus berjalan seiringan," pungkasnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved