Paul Baru Minta BP3OKP Libatkan Semua Pihak Dalam Bertugas

Dikatakannya, dengan koordinasi dan koumikasi yang baik, implementasi otonomi khusus (Otsus) jilid 2 bisa terealisasikan dengan baik.

Penulis: redaksi | Editor: Libertus Manik Allo
zoom-inlihat foto Paul Baru Minta BP3OKP Libatkan Semua Pihak Dalam Bertugas
Dok Setwapres
BP3OKP-Wakil Presiden RI K.H Ma'ruf Amin memberikan ucapan selamat kepada enam anggota BP3OKP pada acara pengukuhan di Istana Wapres di Jakarta, Senin (29/5/2023).

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Ketua Lembaga Masyarakat Adat Tambrauw (Lemata) Paulinus Baru ikut memberikan saran terkait dilantiknya anggota Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) pada, di Istana Wapres, Jakarta, Senin (29/5/2023) kemarin.

Menurut Paulinus Baru, sebagai lembaga yang memiliki tugas melaksanakan sinkronisasi, harmonisasi, evaluasi, dan koordinasi yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, serta pembinaan dan pengawasan percepatan pembangunan dan pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) wilayah Papua.

BP3OKP harus aktif melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah daerah baik level provinsi maupun kabupaten serta DPR dan lembaga adat.

Baca juga: Lantik Anggota BP3OKP, Wapres Maruf Amin Minta Hindari Perbuatan Korupsi

Baca juga: Paulus Waterpauw Ajak Anggota BP3OKP Bahas Soal Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

"Pertama, saya ucapkan selamat. Harapan kami, BP3OKP bisa menjalin kerjasama dengan seluruh stakeholder," kata Paul sapaan akrabnya kepada Tribunpapuabarat.com via seluler, Selasa (30/5/2023) siang.

Dikatakannya, dengan koordinasi dan koumikasi yang baik, implementasi otonomi khusus (Otsus) jilid 2 bisa terealisasikan dengan baik.

"Sinergitas itu perlu dilakukan. Sebab kalau hanya jalan sendiri-sendiri, sama saja," ujarnya.

Paul menambahkan, khusus untuk Kabupaten Tambrauw, ia berharap BP3OKP memberikan porsi atau ruang lebih.

Sebab, Tambrauw menjadi satu-satunya daerah di Tanah Papua yang berlebel kabupaten konservasi ditambah dengan persoalan yang begitu komplit.

"Masyarakat adat sudah kasih segalanya, tapi mereka tidak dapat apa-apa. Saya lihat sekarang kan ekonomi hijau digalakan, sehingga ada harapan lebih untuk masyarakat adat dapat diakomodir," pungkasnya.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved