Berita Manokwari
Sempat Vakum, Posyandu Lansia Paroki Immanuel Sanggeng Kembali Beroperasi
Koordinator Seksi Sosial Paroki Imanuel Sanggeng, Kresno Fatubun mengatakan, posyandu lansia merupakan agenda rutin tiap bulan.
Penulis: Kresensia Kurniawati Mala Pasa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Petrus Sabubun (73) dengan tertib menunggu namanya dipanggil untuk diperiksa kondisi kesehatannya di halaman Gereja Katolik Paroki Imanuel Sanggeng, Manokwari, Papua Barat, Minggu (4/6/2023) pagi.
Petrus Sabubun dan puluhan lanjut usia (lansia) lainnya, merupakan sasaran posyandu yang digelar Gereja Katolik Paroki Imanuel Sanggeng.
Mereka rata-rata berusia 60 tahun ke atas dan termasuk umat Paroki Imanuel Sanggeng yang baru selesai mengikuti misa (ibadah) pagi di gereja.
Baca juga: Paulus Waterpauw Minta Peran Posyandu Dikuatkan demi Percepat Penurunan Stunting di Papua Barat
Baca juga: Bupati Teluk Bintuni Fokus Menangani Stunting, Aktifkan Lagi Posyandu
Petrus mengaku, sudah lama menantikan posyandu lansia kembali dilaksanakan.
Setelah hampir dua tahun vakum, karena pandemi covid-19.
"Sangat bersyukur dengan adanya posyandu (lansia) ini. Karena tong (kita) tidak perlu jauh-jauh ke puskesmas atau rumah sakit untuk periksa," kata Petrus Sabubun kepada TribunPapuaBarat.com.
Ia mengungkapkan, sebagai penderita tekanan darah dan gula darah tinggi, pemeriksaan kesehatan mesti dijalaninya secara rutin.
Sehingga, posyandu lansia oleh Paroki Imanuel Sanggeng, bagi dia sangat membantu kelompok rentan tersebut.
Terlebih, di posyandu lansia, mulai dari layanan konsultasi kesehatan, obat-obatan hingga makanan tambahan diberikan secara gratis.
Koordinator Seksi Sosial Paroki Imanuel Sanggeng, Kresno Fatubun mengatakan, posyandu lansia merupakan agenda rutin tiap bulan.
"Biasanya posyandu lansia itu tiap minggu pertama dalam bulan," jelas Kresno Fatubun.
Pria berusia 49 tahun, itu menjelaskan, untuk mengadakan posyandu lansia, pihak paroki berkolaborasi dengan Puskesmas Sanggeng.
Di kegiatan perdana ini, ucapnya, Puskesmas Sanggeng mendukung dengan mengerahkan seorang tenaga kesehatan dan menyuplai obat-obatan.
Total ada tiga dokter yang didampingi perawat dan apoteker pada posyandu lansia Paroki Imanuel Sanggeng hari ini.
Adapun jenis pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di posyandu lansia, di antaranya menimbang berat badan, mengukur tekanan dan gula darah, serta asam urat.
"Dari umat Paroki (Imanuel Sanggeng) yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan juga ikut jadi relawan," kata Kresno Fatubun.
Ia mengungkapkan, posyandu lansia sengaja diadakan Paroki Imanuel Sanggeng sebagai salah satu bentuk welas asih.
Sekaligus cara mendekatkan diri antar-sesama umat, khususnya saling menguatkan di antara para lansia.
Untuk saat ini, lanjut dia, posyandu lansia masih difokuskan untuk umat Paroki Imanuel Sanggeng.
Tetapi, ia tidak menampik ke depan posyandu lansia Paroki Imanuel Sanggeng juga akan terbuka untuk para lansia lain yang membutuhkan.
"Tujuannya supaya mengingatkan kita semua, baik tua maupun muda untuk selalu menjaga kesehatan. Karena dengan tubuh yang sehat, kita bisa beribadah dan melayani," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.