Papua Barat Jadi Model Pembangunan Rendah Karbon, Berikut Data Lahan Gambut dan Hutan Mangrove PB

"Restorasi gambut yang berhasil dilakukan merupakan kerja sama dengan masyarakat melalui penanaman tanaman asli lahan gambut,"

istimewa
TANAM MANGROVE - Relawan Forum Kompak sedang menanam pohon mangrove di kawasan Teluk Sawaibu, Kabupaten Manokwari, beberapa waktu lalu. Papua Barat akan menjadi model pembangunan rendah karbon 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Provinsi Papua Barat akan menjadi model pembangunan rendah karbon melalui proyek International Climate Initiative-Peat and Mangrove Ecosystems (IKI-PME).

Proyek IKI-PME dipimpin oleh Yayasan Konservasi Indonesia bekerja sama dengan Wetlands International Indonesia (YLBA) dan Center for International Forestry Research (CIFOR).

Dua daerah untuk model pembangunan rendah karbon ini adalah Papua Barat Daya dan Sumatera Utara (Sumut).

Direktur Kehutanan dan Sumber Daya Air Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Nur Hygiawati Rahayu, mengatakan ketiga wilayah itu dipilih berdasarkan data hutan mangrove dan hutan gambut di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Proyek IKI-PME sangat mendukung agenda dan capaian pemerintah dalam Pembangunan Rendah Karbon (PRK), Pembangunan Berketahanan Iklim (PBI) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)," katanya di Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Baca juga: Belasan Hektar Lahan Gambut di Kabupaten Pegunungan Arfak Papua Barat Dilahap Api

 

Menurutnya, Papua Barat dan Papua Barat Daya memiliki 957.826 hektare gambut, 9.120 hektare hutan mangrove, dan 332.407 hektare hutan gambut yang berasosiasi dengan mangrove.

Sedangkan, Sumatera Utara memiliki sekitar 38.205 hektare hutan mangrove dan 526.701 hektare lahan gambut.

Khusus untuk ekosistem gambut, sebanyak 99,76 persen di antaranya masih perlu pengelolaan lebih maksimal karena Sumut adalah provinsi ke-8 dalam luas gambut secara nasional.

Dalam proyek YLBA dan CIFOR itu, 742.234 hektare ekosistem gambut dan mangrove berhasil didukung dalam retensi yang luas dan pengelolaan yang efektif melalui peningkatan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan.

Restorasi gambut telah diselesaikan di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Masyarakat diberikan peningkatan keterampilan dalam perbaikan dan perawatan mesin perahu ketinting, perbaikan jaring ikan, serta kemampuan dalam identifikasi dan pemantauan potensi sumber daya alam.

Baca juga: Selamatkan Mangrove Tersisa di Pantai BLK, OMK Manokwari Tanam Pohon dan Bersihkan Pesisir Pantai

Masyarakat juga diberikan pelatihan diversifikasi produk seperti budidaya ikan, bebek, kompos blok, dan minyak serai wangi.

"Kami berharap keberhasilan IKI-PME nantinya dapat direplikasi oleh provinsi lain yang pada akhirnya berkontribusi dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim Indonesia," kata Nur Hygiawati Rahayu.

Di Papua Barat, intervensi dilakukan melalui fasilitasi penguatan kebijakan Rencana Kehutanan Tingkat Provinsi (RKTP) dan patroli menggunakan alat spatial monitoring and reporting tools (SMART).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved