Bencana Kekeringan di Papua Tengah: 7 Ribu Warga Mengungsi, KKB Ganggu Penyaluran Bantuan
Bencana kekeringan mengguncang beberapa wilayah di Kabupaten Pucak, Provinsi Papua Tengah selama tiga bulan terakhir, Sabtu (22/7/2023).
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Bencana kekeringan mengguncang beberapa wilayah di Kabupaten Pucak, Provinsi Papua Tengah selama tiga bulan terakhir, Sabtu (22/7/2023).
Akibatnya sebanyak 7.000 warga di Distrik Agandugume dan Lambewi harus mengungsi ke Distrik Sinak, Ilaga, Timika, dan Nabire.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Puncak menetapkan status tanggap darurat bencana melalui Surat Keputusan Bupati nomor 300.2/28/tahun 2023 terhitung sejak 7 Juni – 7 Agustus 2023 mendatang.
Baca juga: Jadwal Jemaah Haji Tiba di Kaimana, Keluarga Ramai-ramai Jemput di Bandara
Bupati Puncak, Willem Wandik mengatakan warga mengungsi karena kondisi cuaca ekstrem, cuaca sangat dingin, tidak ada hujan yang menyebabkan tanaman rusak dan busuk.
Kondisi tersebut diperparah ketika masyarakat makan, perut mereka menjadi sakit dan terkena diare.
“Distrik Agandugume dan Lambewi daerah yang sudah ditetapkan jadi bencana tetap jadi setiap tahun di Mei hingga Agutus sering terjadi kemarau,” terangnya.
Kondisi itu turun embun lalu paginya cuaca bagus, kena matahari, tanamannya berminyak setelah malamnya langsung kering.
“Ketika berlanjut dan tanaman-tanaman mereka selalu membusuk,” ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS - Ini Nama-nama Anggota KPU Terpilih 6 Kabupaten Papua Barat, Manokwari hingga Fakfak
Bahkan, di Distrik Agandugume biasanya terjadi bencana tahunan seperti ini selama 5 hingga 30 tahun tapi setelah turun hujan keadaan kembali pulih.
“Tapi kami hadapi dalam beberapa tahun terkahir ini akhirnya terbiasa. Kami selama ini sudah mempersiapkan untuk membantu namun kita upayakan penerbangan,” jelasnya.
Kondisi saat ini, pihaknya sudah membangun posko di Distrik Sinak. Bantuan yang sudah ada di Distrik Sinak akan di bawa lagi ke kedua distrik tersebut, dan lokasi masyarakarakat mengungsi.
Para pemuda yang disiapkan membawa bantuan berjalan kaki selama satu hari.
Baca juga: Babak I: Inter Miami Unggul atas Cruz Azul, LeBron James dan Kim Kardashian Tunggu Aksi Lionel Messi
Karena itu, Willem menyatakan pengiriman bantuan baik makanan, bahan pokok, dan obat-obatan dapat di kirimkan langsung ke Distrik Sinak bukan di Timika.
Posko bantuan yang didirikan disana jumlah bantuan ditargetkan mencapai 20 ton. Saat ini sebagian bantuan serta petugas medis sudah di diturunkan.
Lanjutnya, hingga saat ini walaupun dampaknya tidak terlalu signifikan.
Namun jika mereka tetap bertahan akan terjadi kelaparan dan penyakitan. Ia pun sudah memantau langsung kedua lokasi tersebut melalui udara.
Ada Gangguan KKB
Penyaluran bantuan bencana alam berupa kekeringan di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Papua Tengah terkendala seiring penyanderaan Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Bupati Puncak Willem Wandik menyatakan peyaluran bantuan di dua distrik itu tidak dapat dilakukan dengan perjalanan udara karena situasi yang tidak kondusif.
“Bandara di Agandugume itu kami sudah bangun dan sudah aspal. Kami harus bawa bantuan itu sampai di Agandugume tapi karena beberapa waktu terakhir hingga dampak dari pada pilot yang ditangkap di Ndugama berdampak sampai di Agandugume."
Baca juga: KRONOLOGI Penembakan Warga Oransbari Mansel Papua Barat, Ditembak dari Dalam Mobil lalu Lari
"Dan ada juga pesawat yang masuk terjadi penembakan dan ini menjadi pilot dan maskapai trauma dengan hal itu,” ujarnya, Sabtu (22/7/2023).
Pihaknya pun mendirikan posko utama bantuan di Distrik Sinak.
Melalui tim terpadu pencegahan bencana yang telah dibentuk, bantuan akan di bawa oleh sejumlah anak muda dengan berjalan kaki selama satu hari.
“Bantuan yang sudah turun di Sinak semua akan di salurkan, Sinak menjadi pintu masuk dan posko. Untuk lokasinya dari Sinak jika anak muda dapat berjalan kaki selama satu hari atau dua hari bagi orangtua. Kondisi jalan sebagian jalan sudah di bangun bisa dengan menggunakan motor dan kemudian berjalan,” jelasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Ribuan Warga Distrik Agandugume dan Lambewi Kabupaten Puncak Mengungsi Akibat Bencana Kekeringan dan Penyaluran Bantuan Korban Bencana Kekeringan di Kabupaten Puncak Terkendala Gangguan KKB Papua
Bencana Alam
Puncak
Papua Tengah
Kelompok Kriminal Bersenjara (KKB)
Distrik Agandugume
Distrik Lambewi
Willem Wandik
| Jusak Elkana Ayomi Pindah ke Nabire, Begini Kesan Staf Kejari Teluk Bintuni |
|
|---|
| Warga Kaimana Turut Jadi Korban Serangan KKB di Nabire Papua Tengah |
|
|---|
| KRONOLOGI KKB Tembaki Warga dan Rombongan Kapolda Papua Tengah, 1 Tewas dan 4 Luka-luka |
|
|---|
| Detik-detik TNI Bubarkan Markas OPM di Soanggama, 14 Anggota KKB Tewas |
|
|---|
| KKB Bakar Gedung Sekolah di Distrik Kiwirok, Baku Tembak Pecah saat Aparat Tiba |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Bupati-Puncak-Willem-Wandik-KOMPASCOMDHIAS-SUWANDI.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.