Puluhan Siswa Terdampak BP Tangguh Bintuni Ikut Kursus Bahasa Inggris, Tutor dari Kanada

Peserta kursus bahasa Inggris ini adalah siswa-siswa SMP dari wilayah yang terdampak langsung dari investasi gas BP Tangguh

Penulis: Randy Rumbia | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNPAPUABARAT.COM/RANDY RUMBIA
BP Tangguh menggelar kursus bahasa Inggris bagi sejumlah siswa SMP di Teluk Bintuni, Papau Barat, Minggu (19/11/2023). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, BINTUNI - BP Tangguh menggelar kursus bahasa Inggris bagi sejumlah siswa SMP di Teluk Bintuni, Papau Barat, pada Minggu (19/11/2023).

Peserta kursus ini adalah siswa-siswa SMP dari wilayah yang terdampak langsung atau direct affected village (DAV) dari investasi gas BP Tangguh.

Mereka berasal dari SMP Taroi, SMP 1 Atap Weriagar, SMP Negeri 1 Arandai, dan SMP YPK TMB.

Total, program kursus bahasa Inggris itu berlangsung delapan minggu, 23 September 2023 sampai dengan 22 November 2023.

Selama enam minggu pertama, tutor kegiatan BP Tangguh dan SAPA Foundation itu mengajar di kampung-kampung yang terdampak langsung operasional BP Tangguh LNG.

Tenaga pengajar atau tutor sudah bersertifikat. Mereka direkrut melalui SAPA Foundation.

Baca juga: Paulus Waterpauw Siap Kembangkan Kebun Secara Modern: Harus Jadi Pemasok BP Tangguh

 

"Ini awal yang baik dalam upaya meningkatkan kemampuan bahasa Inggris adik-adik di kampung, dengan akses yang terbatas dan kurangnya guru bahasa Inggris," ujar Education Program Officer BP Tangguh, Maria Moai, di SMA St Arnoldus Yansen, Minggu (19/11/2023).

Dua minggu terakhir, 9-22 November 2023, kegiatan itu berlanjut di SMA St Arnoldus Yansen Bintuni.

"Para siswa diajar oleh tutor dari Kanada, Daniel Arseneault, yang sudah memiliki pengalaman mengajar dan mendidik di beberapa kota besar di Indonesia," katanya.

Ia berharap program kurus bahasa Inggris itu mampu mengembangkan kemampuan bahasa siswa SMP Teluk Bintuni, terutama anal-anak yang terdampak langsung oleh operasional BP Tangguh LNG.

"Tujuan lainnya untuk menciptakan bibit-bibit unggul yang diharapkan dapat mengikuti berbagai kompetisi di tingkat nasional maupun internasional," ujar Maria Moai.

Ia mengatakan bahasa Inggris menjadi satu di antara kriteria utama untuk mendapatkan peluang beasiswa, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Baca juga: Paulus Waterpauw: BP Tangguh Bintuni Siap Subsidi 40 Kursi Penerbangan Garuda Indonesia Tiap Hari

BP Tangguh, ucapnya, telah mengirimkan 7 siswa masing-masing dari empat SMP yang mengikuti program ini ke Jakarta.

Mereka mengikuti program "Pertukaran Budaya se-Indonesia" untuk usia 14-16 tahun yang digelar AFS - Bina Antar Budaya di Jakarta pada 13-18 November 2023.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved