BI Papua Barat: Pertumbuhan Perekonomian 2023 On Track, Diprediksi Tetap Kuat pada 2024

Pada 2024, BI Papua Barat memprediksi perekonomian Papua Barat tumbuh di kisaran 5,0 persen hingga 5,8 persen (yoy).

TRIBUNPAPUABARAT.COM/KRESENSIA KURNIAWATI MALA PASA
BANK INDONESIA - Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Provinsi Papua Barat 2023 bertajuk “Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional” di grand hall Aston Niu Hotel Manokwari, Papua Barat, Senin (4/12/2024) siang hingga petang. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat menilai, pertumbuhan ekonomi Papua Barat sepanjang 2023 ada pada koridor yang baik (on track).

BI juga memprediksi pertumbuhan ekonomi tetap menguat pada 2024 meski Papua Barat menghadapa tantangan dari impak situasi geopolitik global, nasional, dan regional.

Hal ini mengemuka dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Provinsi Papua Barat tahun 2023 bertajuk “Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional” di grand hall Aston Niu Hotel Manokwari, Papua Barat, Senin (4/12/2024) siang hingga petang.

Hadir dalam PTBI Papua Barat 2023 Plt Sekretaris Daerah Papua Barat Jacob Fonataba untuk mewakili Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere.

Asisten II Manokwari Harjanto Ombesapu untuk mewakili Bupati Manokwari Hermus Indou.

Baca juga: Papedanomics, Bank Indonesia dan Pemprov Papua Barat Cari Strategi Pertumbuhan Ekonomi

 

Ada Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Papua Barat Purwadhi Adhiputranto, serta Forkopimda Papua Barat lainnya.

Kepala Perwakilan BI Papua Barat, Rommy Sariu Tamawiwy, menjelaskan pertumbuhan ekonomi Papua Barat pada 2023 berada pada kisaran 3,5-4,3 persen secara tahun ke tahun (yoy).

Pada 2024, BI Papua Barat memprediksi perekonomian Papua Barat tumbuh di kisaran 5,0 persen hingga 5,8 persen (yoy).

Tingkat inflasi Papua Barat pada 2023 juga terjaga di sasaran BI yakni 3±1 persen (yoy) dan diproyeksikan menurun pada 2024, yaitu berkisar 2,5±1 persen (yoy).

“Indikator-indikator ini menunjukkan sinyal positif untuk pertumbuhan ekonomi Papua Barat,” kata Rommy Sariu Tamawiwy saat memaparkan perkembangan dan prospek perekonomian Papua Barat.

Ia menguraikan stabilitas sistem keuangan di Papua Barat pada 2023 bisa dilihat dari beberapa parameter yang menunjukkan hasil baik.

Baca juga: Bank Indonesia Papua Barat Latih Guru dan Pegawai Perbankan di Manokwari Cinta Bangga Paham Rupiah

Salah satunya pada triwulan III (Juli-September) 2023, penyaluran kredit di Papua Barat tumbuh lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, yakni sebesar 7,66 persen.

Hal ini menurut Rommy, berlawanan dengan kondisi daerah lain di Indonesia yang digambarkan Presiden RI Joko Widodo, yakni industri perbankan lemah dalam penyaluran kredit sehingga perputaran di sektor riil jadi kering.

Di Papua Barat, ucapnya, justru pertumbuhan jenis kredit dari seluruh aspek mengalami pertumbuhan.

Berdasarkan jenis penggunaannya, kredit konsumsi juga tumbuh (58,75 persen), diikuti kredit modal kerja (30,23 persen), dan kredit investasi (11,01 persen).

Pangsa kredit berdasarkan lokasi didominasi di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat dan di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

“Kita rindu juga pertumbuhan ekonomi juga akan terus meluas ke daerah-daerah yang lainnya. Jadi tidak hanya didominasi Manokwari dan Kota Sorong,” ujarnya.

Baca juga: Festival Ramadhan Manokwari, Sinergi Bank Indonesia dan Pemprov Papua Barat Promosi Wisata dan UMKM

Selain itu, lanjut dia, pada triwulan ketiga 2023 Papua Barat juga mengalami pertumbuhan ekonomi secara positif yaitu sebesar 3,73 (yoy).

Menurut dia, terbuka potensi-potensi yang mendorong pertumbuhan perekonomian Papua Barat di tahun mendatang.

Potensi terbesar dari sektor migas (minyak dan gas bumi) dari proyek kilang gas alam/liquid natural gas (LNG) Tangguh di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat.

Terutama, setelah Presiden RI Joko Widodo meresmikan proyek Tangguh Train 3, Jumat (24/11/2023).

Kendati begitu, Rommy menilai, pekerjaan rumah Pemerintah Daerah Papua Barat adalah mendongkrak kemajuan dari sektor non-migas, seperti sektor pariwisata, pertanian dan lainnya.

Pembangunan infrastruktur strategis di Papua Barat, ucap Rommy Sariu Tamawiwy, juga menjadi potensi yang mengerek pertumbuhan ekonomi.

“Juga membutuhkan percepatan karena pada akhirnya pembangunan strategis ini akan berdampak, misalnya dalam pengendalian inflasi,” tuturnya.

Baca juga: Festival Ramadhan Manokwari, Sinergi Bank Indonesia dan Pemprov Papua Barat Promosi Wisata dan UMKM

Di sisi lain, tambahnya, Papua Barat dari sisi konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah menguat didukung oleh peningkatan pendapatan masyarakat, tingkat inflasi yang terjaga dan stimulus fiskal pada tahun politik.

Ekspor juga tumbuh di dukung oleh membaiknya kinerja sektor primer dan sektor industri.

Rommy mengaku, Bank Indonesia bekomitmen untuk terus mengembangkan UMKM di Papua Barat melalui pendekatan local economic development (LED) sebagai upaya pengembangan potensi ekonomi lokal.

Sebagai informasi, PTBI merupakan puncak high level event Bank Indonesia yang telah diselenggarakan secara rutin sejak 1969.

Agenda utama PTBI adalah penyampaian pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian nasional dan regional, tantangan yang dihadapi dan arah kebijakan ke depan, serta penyampaian arahan Presiden Republik Indonesia.

PTBI 2023 di tingkat nasional sudah berlangsung di Jakarta, pada Kamis (29/11/2023). Hadir Presiden RI Joko Widodo dan Gubernur BI Perry Warjiyo memberikan arahan pada acara tersebut.

 

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved