Berita Papua Barat
Papua Barat-PBD Tidak Terdampak Fenomena Gerhana Matahari Total, Berikut Penjelasan BMKG
Kondisi itu, kata Daniel, karena wilayah Indonesia akan berada pada sisi gelap bumi (malam hari) saat fenomena gerhana Matahari total berlangsung.
Penulis: Hans Arnold Kapisa | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Rendani Manokwari mencatat wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya tidak berdampak fenomena gerhana Matahari 8 April 2024.
Hal ini diungkapkan Kepala BMKG Stasiun Rendani Manokwari, Daniel Tandi. Bahkan menurut Dia, seluruh wilayah di Indonesia tidak dapat menyaksikan fenomena gerhana Matahari yang diprediksi terjadi hari ini.
"Dari kantor pusat (BMKG) memprediksi gerhana Matahari total 8 April 2024 hanya dapat disaksikan di wilayah Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada. Di Indonesia sendiri, fenomena ini tidak dapat disaksikan," ujar Daniel kepada TribunPapuaBarat.Com, Senin (8/4/2024).
Baca juga: Bersiap Memasuki Musim Kemarau 2024, Berikut Saran BMKG Stasiun Klimatologi Papua Barat
Kemenag Kaimana Bersama MUI dan BMKG Akan Pantau Hilal pada 9 April 202
Kondisi itu, kata Daniel, karena wilayah Indonesia akan berada pada sisi gelap bumi (malam hari) saat fenomena gerhana Matahari total berlangsung.
Diketahui, gerhana Matahari Total terakhir kali terlihat di Indonesia pada 16 Maret 2016 lalu. Sehingga diperkirakan fenomena serupa baru bisa disaksikan kembali di Indonesia pada tanggal 23 Agustus 2044.
Kesempatan ini, Daniel Tandi juga mengatakan bahwa kondisi cuaca hujan yang terjadi di wilayah Papua Barat-PBD pada 8 April bukan merupakan efek (dampak) dari fenomena gerhana Matahari total.
"Tidak ada keterkaitan kondisi cuaca hujan di wilayah Papua Barat-PBD hari ini dengan fenomena gerhana Matahari total," ujarnya menjelaskan.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.