Berita Manokwari
Curhat Sudin Waramui, Terpaksa Tutup Warung Makan Karena Jembatan Wariori Manokwari Rusak
"Ekonomi terhambat, harga bapok dan BBM mulai naik," kata Sudin saat diwawancarai Tribun di Jembatan Wariori, Rabu (10/7/2024).
Penulis: Fransiskus Irianto Tiwan | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Akibat rusaknya jembatan Wariori, sejumlah bahan pokok (Bapok) dan bahan bakar minyak (BBM) di Distrik Sidey, Kabupaten Manokwari, Papua Barat mulai naik.
Salah satu warga Kampung Wamfaura, Distrik Sidey Sudin Waramui mengungkapkan, imbas dari rusaknya jembatan itu sudah dirasakan sejak tiga bulan lalu.
"Ekonomi terhambat, harga bapok dan BBM mulai naik," kata Sudin saat diwawancarai Tribun di Jembatan Wariori, Rabu (10/7/2024).
Baca juga: Warga Kampung Marejemeg Palang Jalan Sekitar Jembatan Wariori: Pemerintah Tolong Kami
Baca juga: Longsor di Sekitar Jembatan Wariori, Jalur Manokwari-Tambrauw Nyaris Putus
Adapun bapok yang paling dirasakan mengalami peningkatan harga signifikan ialah beras.
"Ukuran 10 kilogram itu bisa mencapai Rp 380.000. Kalau yang lainnya naik kisaran Rp 1.000," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, akibat jembatan rusak usaha warung makannya tidak beroperasi.
"Sehari biasanya bisa dapat Rp 100.000, sekarang tidak ada," ucapnya.
Ia berharap, jembatan darurat yang sementara dibangun pemerintah cepat selesai.
"Semoga cepat selesai. Ekonomi kembali pulih," pungkasnya.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/jembatan-wariori-265.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.