Berita Papua Barat
Pemuda Gereja Dinilai Penting Dalam Pembangunan Papua Barat Menuju Indonesia Emas 2045
Ketua PGGP Papua Barat, Pdt Daniel Sukan MTh menyatakan generasi muda di gereja adalah tulang punggung bagi gereja itu sendiri.
Penulis: R Julaini | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Persekutuan Gereja-gereja Papua (PGGP) Papua Barat dan Yayasan Barakas Mangun Papua menggelar Seminar Pemuda.
Seminar bertajuk Transformasi Peran Pemuda Gereja, Dalam Pembangunan Papua Barat Menuju Indonesia Emas itu dihelat selama dua hari, Jumat dan Sabtu (12-13 Juli 2024) di Hotel Swissbell Manokwari.
Asisten II Setda Papua Barat, Melkias Werinussa mengatakan, Papua Barat membutuhkan semangat pemuda gereja untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus membangun daerah dalam visi besar Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Libatkan Pemuda Gereja, KPU Mansel Tuntaskan Pelipatan Surat Suara Dalam 2 Hari
Baca juga: Wisuda Paud dan TK Kemala Bhayangkari Teluk Bintuni, Menuju Indonesia Emas 2045
Seminar Pemuda diharapkan Pemprov Papua Barat membangkitkan kesadaran pemuda gereja untuk bertranformasi menjadi pembuat solusi untuk problematika pembangunan Papua Barat.
"Jika pemuda gereja bangkit, maka kami yakin akan terjadi transformasi pembangunan di Papua Barat dan kita siap masuk dalam visi Indonesia Emas," tegas Melkias Werinussa.
Ketua PGGP Papua Barat, Pdt Daniel Sukan MTh menyatakan generasi muda di gereja adalah tulang punggung bagi gereja itu sendiri.
"Ketika kita berpikir untuk membangun generasi muda, maka sesungguhnya tidak hanya di gereja tetapi bangsa dan negara akan dibangun dengan semua potensi yang ada," kata Daniel Sukan.
Seminar Pemuda diharapnya menjadi fondasi kepada pemuda melihat kondisi di seputar kehadiran gereja pada khususnya di Manokwari.
Ia berharap pemuda memperhatikan masalah sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan yang menjadi tema dalam sambutan, khotbah dan sejenisnya.
Ketua Panitia Seminar Pemuda, Erens Ngabalin dalam pembukaan seminar menyatakan pembangunan daerah bukan hanya fisik dan sarana prasarana.
"Pembangunan daerah yang utama adalah pembangunan manusianya," katanya menjelaskan.
Seminar Pemuda disebut Erens dibuat mempertimbangkan data statistik Papua Barat yang memiliki penduduk sebanyak 587 ribu. Dari jumlah itu, mayoritas penduduk adalah pemuda.
Dari jumlah itu pula, 69 persen menganut agama Kristen dan termasuk Katholik.
Dengan demikian, pemuda Kristen diharap memilki peran besar dalam membangun Papua.
"Bukan hanya pemerintah, tapi gereja harus memainkan peran penting karena kita komposisi terbesar," tegasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.