Sudirman Simanihuruk Lepas 41 Mahasiswa Program Papua Bangga: 8 Semester Harus Jadi Komitmen

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Direktur Pendidikan Kristen Kementerian Agama (Kemenag), Sudirman Simanihuruk, melepas 41 mahasiswa asli Papua yang tergabung dalam Program Papua Bangga, Senin (02/09/2024) sore.

Mereka akan kuliah di tujuh Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Negeri (PTKKN).

Dua orang ke Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung di Sumatera Utara, 3 orang ke IAKN Palangkaraya di Kalimantan Tengah, 5 orang ke IAKN Kupang di NTT.

Lima orang ke IAKN Toraja di Sulawesi Selatan, 10 mahasiswa ke IAKN Manado di Sulawesi Utara, 11 orang ke IAKN Ambon di Maluku, dan 5 mahasiswa ke Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri (STAKPN) Sentani di Jayapura, Papua.

Menurut Sudirman Simanihuruk, 41 mahasiswa itu merupakan angkatan ke-5 Program Papua Bangga.

Mereka diminta untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu.

Baca juga: Ikut Peresmian Gereja Santo Yoseph di Kebar, Kakanwil Kemenag Papua Barat Disambut Tarian Adat

Ia menyebut seleksi Program Papua Bangga tahun ini yang dilakukan secara online lebih ketat daripada tahun-tahun sebelumnya. 

"Harus menempuh pendidikan tepat waktu dan wajib menyandang gelar sarjana. Delapan semester harus menjadi komitmen kalian," ujar Sudirman Simanihuruk.

Ia mengatakan ke-41 mahasiswa itu juga mesti menjaga wibawa keluarga dan Tanah Papua.

"Tunjukkan bahwa kita juga bisa," kata mantan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Papua Barat itu.

Berdasarkan rencana strategis (Renstra), ucapnya, angkatan ke-5 menjadi terakhir Program Papua Bangga.

Baca juga: Luksen Mayor dan Staf Kanwil Kemenag Papua Barat Borong Pangan Lokal di Pasar Mama Papua Andai

Meski begitu, Sudirman Simanihuruk berharap rogram ini harus terus berlanjut.

Karena itu, program ini butuh perhatian dari berbagai pihak khususnya orang tua dan pemerintah daerah.

Ia juga berharap Kemenag Papua Barat memberi dukungan lewat penyusunan program dan pembagian anggaran.

Satu dari 41 mahasiswa Program Papua Bangga itu, Pilipus Akari, mengapresiasi Kementerian Agama karena membuat program yang menambah kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) Papua.

"Komitmen saya empat tahun sudah selesai (diwisuda). Terima kasih Kementerian Agama, kitong (kami) bangga dengan program ini," katanya.