Berita Fakfak

Gerakan Perlindungan Hiu, Pari dan Satwa Terancam serta Endemik di Fakfak Papua Barat Digencarkan

Ia menambahkan, hal ini sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Fakfak yakni Gerakan Membangun Pariwisata dan Ekonomi Masyarakat (GEMPAR EMAS). 

Penulis: Aldi Bimantara | Editor: Libertus Manik Allo
TribunPapuaBarat.com//Aldi Bimantara
Sosialisasi dan workshop inisiasi perlindungan Ikan Hiu, Pari, satwa terancam dan endemik di wilayah kerja BLUD UPTD Pengelolaan KKPD Kaimana-Fakfak, Selasa (3/9/2024). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, FAKFAK - Dalam menjaga ekosistem perairan, inisiasi gerakan perlindungan Hiu, Pari dan satwa terancam serta endemik di Kabupaten Fakfak Papua Barat digalakkan. 

Upaya perlindungan tersebut diinisiasikan oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kaimana-Fakfak dan Konservasi Indonesia (KI) dalam giat sosialisasi. 

"Sosialisasi dan workshop inisiasi perlindungan Ikan Hiu, Pari, satwa terancam dan endemik di wilayah kerja BLUD UPTD Pengelolaan KKPD Kaimana-Fakfak ini dilakukan dengan melibatkan stakeholder serta mitra," ujar Pengelola Kawasan BLUD UPTD Kaimana-Fakfak, Eli Auwe kepada TribunPapuaBarat.com di Fakfak, Selasa (3/9/2024).

Baca juga: Petugas Amankan Kapal Terduga Curi Ikan di Area Konservasi Van Den Bosch Karas Fakfak

Baca juga: USAID Kolektif-KKP Gelar FGD Rencana Aksi Nasional Konservasi Hiu Paus di Kaimana

Eli Auwe mengatakan, konservasi Hiu dan Pari dipandang strategis untuk menjaga kelestarian ekosistem perairan. 

"Tentunya guna meningkatkan nilai ekonomi secara non-ekstraktif melalui pariwisata berkelanjutan," sebutnya. 

Berkaitan dengan hal itu, dikatakannya upaya perlindungan dan pengaturan pemanfaatan perlu menjadi fokus perhatian berbagai pihak. 

"Hal ini tentunya membutuhkan kolaborasi dan kerjasama dari pemangku kepentingan, mitra serta subsektor yang terlibat sehingga dapat mencapai keberhasilan bersama," tegasnya. 

Melalui sosialisasi tersebut, pihaknya juga berkomunikasi untuk terus melakukan upaya kolaborasi dan kerjasama agar mampu memberikan manfaat bagi berbagai pihak.

Sementara itu, Asisten II Setda Fakfak Arobi Hindom saat membuka sosialisasi secara resmi menyampaikan komitmen kuat pihaknya untuk menjaga sumber daya ekosistem perairan. 

"Kawasan konservasi perairan tentunya penting bagi masa depan dalam melestarikan habitat yang dianggap penting bagi kelangsungan siklus hidup berbagai spesies," tekannya.

Lebih jauh lagi, dikatakan Arobi Hindom, dengan adanya kawasan konservasi perairan dapat membantu melindungi spesies-spesies baik secara populasi yang jumlahnya terbatas di alam, endemik, terancam, maupun yang terancam punah. 

Ia menambahkan, hal ini sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Fakfak yakni Gerakan Membangun Pariwisata dan Ekonomi Masyarakat (GEMPAR EMAS). 

"Di mana sektor pariwisata menjadi sektor unggulan yang diharapkan dapat membawa peluang-peluang baru bagi masyarakat dalam meningkatkan pendapatan ekonomi dan mensejahterahkan masyarakat itu sendiri," jelas Arobi Hindom

Di lain sisi, unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Reza Fahlevi menyampaikan dukungan pihaknya. 

"Kami berkomitmen penuh untuk terus meningkatkan kinerja pelayanan publik kepada masyarakat," tegasnya. 

Lanjutnya, sebagaimana dengan tupoksi pihaknya yaitu melaksanakan perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil serta ekosistemnya. 

"Jadi harus dipahami bahwa pelaksanaan perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil serta ekosistem itu sendiri harus dikelola secara lestari dan berkelanjutan," bebernya. 

Hal itu dikatakannya bukan tanpa alasan, sebab bertujuan untuk menjamin kesinambungan, meningkatkan kualitas serta keseimbangan ekosistem nantinya. 

"Dengan begitu, akan mampu mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kualitas lingkungan di wilayah pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil," pungkasnya. 

Dipertegasnya pula, bagian ini merupakan tanggung jawab dan kewajiban bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat. 

Tak hanya itu, komitmen dukungan kuat gerakan perlindungan Ikan Hiu, Pari dan satwa terancam serta endemik di Fakfak Papua Barat juga datang dari Senior Fakfak Program Coordinator, Saleda. 

"Kami pada prinsipnya, mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan dengan melakukan kerjasama bersama pemerintah dan para pihak," katanya. 

Di mana kerjasama tersebut dikatakannya bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan. 

"Dalam mendorong upaya-upaya terkait konservasi serta pengelolaan Hiu dan Pari, dilakukan melalui program-program penyadartahuan untuk membangun kesadaran publik mengenai pentingnya konservasi Hiu dan Pari," jelasnya. 

Selain itu dituturkan Saleda, pihaknya juga melakukan penelitian atau riset, serta melakukan pendampingan atau peningkatan kapasitas dalam pengelolaan perikanan Hiu dan Pari khususnya pada 4 Wilayah konservasi di Kaimana dan 2 wilayah konservasi di Fakfak

"Kalau boleh berpantun, Hiu yang cepat mengarungi samudra, Pari menari di tengah lautan, perlindungan biota janganlah dilupa
agar lautan tetap indah dan berkelanjutan," tutupnya.

(*) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved