Berita Manokwari

Catat! Harga Beras SPHP 5 Kilogram di Manokwari Rp 67.000: Jika Ada Pedagang Nakal Kami Blacklist 

"Jadi tidak boleh menjual di atas HET karena akan diberi sanksi," katanya. 

TribunPapuaBarat.com//Hans Kapisa
Potret salah satu lokasi penjualan beras SPHP mitra Bulog di kawasan pasar Wosi Manokwari, Selasa (4/3/2025). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kepala Perum Bulog Manokwari Sheika Irawaty mengatakan penyaluran beras SPHP ke sejumlah pedagang dan mitra usaha di wilayah Manokwari telah berlangsung sejak 28 Februari 2025.

Hal ini dikatakan Irawaty merespon keterlibatan Perum Bulog sebagai penyuplai beras SPHP dalam Operasi Pasar (OP) pangan murah selama Ramadan di Manokwari dan sekitarnya. 

"Untuk beras SPHP sudah kami salurkan ke mitra di wilayah Sanggeng dan Borobudur pada 28 Februari, dan sejak kemarin hingga hari ini (Selasa) giliran Wosi dan setelahnya itu di luar pasar," katanya kepada wartawan di Manokwari, Selasa (4/3/2025). 

Baca juga: Bulog Manokwari Sementara Hentikan Penjualan Beras SPHP, Berikut Penjelasan Sheika Irawaty

Baca juga: Siapkan Dana Rp 16 Triliun, Presiden Minta Perum Bulog Serap 3 Juta Ton Gabah dari Petani

Ia menjelaskan, bahwa beras SPHP adalah beras yang disalurkan pemerintah melalui Perum Bulog untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan beras.

"SPHP merupakan singkatan dari Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan yang dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 13.500 perkilogram, dan Rp 67.000 dalam kemasan 5 kilogram," ujarnya. 

Ia juga, mengimbau bahwa ketika pedagang yang bermitra dengan Bulog setelah membeli beras SPHP tidak diperkenankan untuk menyerahkan kepada pedagang lain sehingga mempengaruhi HET. 

"Jadi tidak boleh menjual di atas HET karena akan diberi sanksi," katanya. 

Ia menegaskan, bahwa bagi pedagang mitra Bulog yang menjual diatas HET atau ketahuan menyerahkan ke pedagang lain, langkah pertama akan diberikan surat teguran.

"Kalaupun teguran pertama tidak diindahkan, maka kami pastikan pedagang tersebut diblacklist, dan dipastikan ke depannya tidak lagi dilibatkan sebagai rekanan atau mitra Bulog," tegasnya.

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved