Berita Papua Barat
Aloysius Siep Soroti Harga Tiket Pesawat di Tanah Papua, Harus Jadi Perhatian Pemerintah Pusat
Lonjakan harga tiket pesawat yang sangat tinggi justru menyulitkan masyarakat yang ingin merayakan Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman
Penulis: Matius Pilamo Siep | Editor: Libertus Manik Allo
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat (DPRPB) Aloysius Paulus Siep menyampaikan keprihatinannya terkait lonjakan harga tiket pesawat yang sangat tinggi, meskipun sudah ada instruksi dari Presiden Prabowo Subianto yang menyebutkan bahwa harga tiket pesawat akan diturunkan.
Aloysius mengungkapkan bahwa dalam beberapa hari terakhir, ia mengamati lonjakan harga tiket pesawat yang sangat fantastis, terutama untuk penerbangan dari Manokwari dan wilayah Papua secara umum.
Menurutnya, harga tiket pesawat kini semakin memberatkan masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin bepergian dari Papua ke luar daerah.
Baca juga: Jadwal Kapal Belawan Batam Bulan April 2025: Cek Harga Tiket KM Kelud
Baca juga: Jadwal Kapal Baubau Makassar Bulan Maret - 16 April 2025, Cek Harga Tiket Ekonomi
"Saat ini, harga tiket dari Manokwari ke Jakarta bisa mencapai antara Rp 10-17 juta rupiah, Ini jelas terlalu mahal,"ucap Aloysius saat diwawancarai TribunPapuaBarat.com di Amban, Manokwari, Papua Barar, Selasa (18/3/2025).
Lanjutnya, kami di DPR saja sudah menganggap harga tiket ini sangat tidak wajar, bagaimana dengan masyarakat biasa yang tentunya kesulitan dengan harga seperti ini.
Aloysius menambahkan bahwa fenomena ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah pusat.
Ia menyebutkan bahwa instruksi Presiden yang menyatakan adanya penurunan harga tiket pesawat seharusnya segera diterapkan agar tidak memberatkan masyarakat.
"Kami melihat seolah-olah negara sedang berbisnis dengan rakyatnya sendiri melalui perusahaan-perusahaan BUMN yang menyediakan tiket pesawat. Ini harus segera ditangani," tambahnya.
Pernyataan ini semakin relevan mengingat saat ini umat Muslim sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, yang biasanya diikuti dengan tingginya permintaan perjalanan udara untuk mudik ke kampung halaman menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Lonjakan harga tiket pesawat yang sangat tinggi justru menyulitkan masyarakat yang ingin merayakan Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman.
"Apalagi di masa seperti ini, kita harusnya mendukung masyarakat yang merantau untuk bisa pulang ke kampung halaman, bukan malah mempersulit mereka dengan harga tiket yang fantastis," tegas Aloysius.
Pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden dan Menteri Perhubungan diharapkan dapat segera merespons keluhan ini dengan tindakan nyata untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Aloysius juga menambahkan bahwa kondisi ekonomi masyarakat saat ini sangat sulit, apalagi dengan adanya pemangkasan anggaran.
"Kita tahu bahwa perputaran uang sekarang sangat susah. Dengan kondisi ini, kenaikan harga tiket pesawat yang sangat tinggi jelas hanya akan semakin membebani rakyat kita," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.