Luksen jems

Donor Darah dan Ekoteologi di Vihara Buddha Jayanti, Sambut Waisak 2569 Buddhis

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari nilai-nilai luhur agama Buddha, tetapi juga menyatukan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian lingkungan

Kemenag Pabar
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya, Luksen Jems Mayor sedang melaksanakan pemeriksaan kesehatan di Vihara Buddha Jayanti, Jl. Vihara RT 06, Kelurahan Klakublik, Distrik Sorong Kota, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (12/4/2025). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Kanwil Kemenag Papua Barat dan Papua Barat Daya melalui panitia Waisak menggelar donor darah dan ekoteologi.

Kegiatan yang diselenggarakn di Vihara Buddha Jayanti Kota Sorong, Sabtu (12/4/2025) itu, dalam rangka menyambut Waisak 2569 Buddhis.

Donor darah dan ekoteologi berupa penanaman pohon matoa itu, dibuka oleh Kakanwil Kemenag Papua Barat Luksen Jems Mayor. 

Baca juga: Kakanwil Kemenag Papua Barat Kunjungi Wakil Wali Kota Sorong, Ini Isu yang Dibahas

Baca juga: Kemenag Papua Barat dan Bupati Sorong Bahas Sertifikasi Guru Agama dan Perlindungan Rumah Ibadah

 Luksen Jems Mayor mengpresiasi inisiatif Panitia Waisak, yang tidak hanya menggelar kegiatan keagamaan, tetapi juga menyatukan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

"Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari nilai-nilai luhur agama Buddha, yang tidak hanya mengajarkan cinta kasih dan welas asih kepada sesama, tetapi juga mengajak kita untuk menjaga dan merawat alam sebagai ciptaan Tuhan," kata Luksen dalam siaran persnya yang diterima Tribun, Minggu (13/4/2025).

Menurut Luksen, dengan tema donor darah yang diusung “ Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia”, merupakan aksi kemanusiaan yang sangat mulia, karena setetes darah yang diberikan bisa menyelamatkan nyawa orang lain. 

"Sedangkan penanaman pohon matoa, sebagai tanaman endemik Papua, adalah wujud konkret dari komitmen umat beragama terhadap pelestarian lingkungan dan keberlanjutan hidup di Bumi Cenderawasih," jelas Luksen.

Sementara itu Ketua Panitia Waisak 2025 Herry Karnadi dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian menuju puncak perayaan Hari Raya Waisak 2569 TB / 2025 yang akan digelar dalam waktu dekat. 

"Kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan lintas agama dan meningkatkan kepedulian sosial di tengah masyarakat Papua Barat Daya," pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh para Bhikkhu Sangha, pimpinan organisasi Buddha, para tokoh agama, relawan donor darah, serta masyarakat sekitar yang antusias berpartisipasi dalam kegiatan.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved