TRIBUNPAPUABARAT.COM, SORONG- Kapolres Sorong Kota, AKBP Johannes Kindangen, ikut mengamankan unjuk rasa damai pedagang dari Pasar Rufei.
Dalam arahannya, AKBP Johannes Kindangen mengatakan pemerintah Kota Sorong akan menggusur Pasar Boswesen.
"Pedagang diminta berunjuk rasa secara tenang. Tadi, Pak Pj Wali Kota Sorong sampaikan pasar lama ( Pasar Boswesen ) akan digusur," kata Kapolres.
Setelah imbauan itu, para pedagang yang sempat berada di lobi kantor Wali Kota Sorong pindah ke halaman.
Polisi masih mengamankan kantor Wali Kota Sorong dan sekitarnya.
Baca juga: Dibangun Rp 120 Juta, Pasar Mauban Madag Hom di Manokwari Ditinggalkan Pedagang
Puluhan pedagang di Pasar Rufei, Kota Sorong, mendatangi kantor Wali Kota Selasa (27/9/2022) sekira pukul 10.00 WIT.
Para pedagang yang didominasi mama-mama Papua itu menjajakan dagangan persis di pintu masuk kantor Wali Kota Sorong.
Sambil duduk, para pedagang berteriak menawarkan jualan mereka di antaranya pisang, sayur, singkong, dan ikan.
Aksi di depan kantor wali Kota Sorong itu sebagai bentuk kekecewaan dan protes jualan mereka minim pembeli di Pasar Rufei.
"Kami sudah dua bulan jualan di pasar modern Rufei, tapi tidak ada pembeli," kata Yuliana, pedagang ikan.
Baca juga: Kecewa, Mama-mama Pedagang dari Pasar Rufei Berjualan di Depan Kantor Wali Kota Sorong
Padahal, Yuliana mengaku harus kredit di koperasi untuk modal awal berjualan ikan.
Yuliana dan kawan-kawan memintqa pemerintah membongkar pPasar Boswesen sehingga penjualan terpusat di Pasar Rufei.
"Kami jualan ini pake kredit di koperasi. Bagaimana kami mau bayar angsuran, sedangkan jualan tidak laku?" ujar Yuliana.