TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Momentum kebebasan Ketua PB HMI Periode 1997-1999 Anas Urbaningrum telah dinanti-nantikan oleh seluruh kader dan alumni civitas hijau hitam seantero Indonesia, termasuk di Tanah Papua.
Sosok yang dikenal dengan gagasan dan dialektika itu tetap melekat dibenak setiap kader HMI, walau dipisahkan oleh jeruji.
Koordinator Presidium (Koorpres) KAHMI Papua Barat Hasan Makasar menjelaskan, bebasnya Anas Urbaningrum menjadi anugrah terbesar keluarga HMI dan Alumni se-Indonesia.
Baca juga: Kader HMI Cabang Sorong Gelar Syukuran Sambut Kebebasan Anas Urbaningrum
Baca juga: Anas Urbaningrum Bebas dari Lapas Sukamiskin, Eks Ketum Demokrat Itu Akan Dijemput 16 Ormas
"Kita tahu Bang Anas kader hijau hitam yang cukup fenomenal, dan menjadi tokoh masa depan bangsa," ujar Hasan, kepada TribunSorong.com, Selasa (11/4/2023).
Hasan menuturkan, sosok Anas Urbaningrum yang cerdas dalam setiap gagasan itu menjadi cerminan bagi setiap kader HMI di seantero Indonesia.
Olehnya itu, setiap orang bisa mengikuti setiap proses dari mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.
"Kami bangga karena beliau hadir mewakili generasi muda, menghadirkan gagasan bagi pembangunan Indonesia," tuturnya.
Menurut Hasan, kiprah Anas Urbaningrum wajib menjadi referensi bagi para kader HMI dan pemuda di Indonesia.
Sebab, sejak berada di organisasi pemuda hingga menjadi politisi ulang, Anas selalu hadir dengan terobosan yang membangun.
"Saya ingat Bang Anas ikut menyusun UU di Indonesia, hingga berada di panggung politik Tanah Air," jelas Hasan.
Hasan menuturkan, meskipun tubuh Anas di dalam jeruji besi, namanya selalu ada dalam hati para kader HMI dan pendukung.
Pasalnya, tokoh fenomenal itu sejak awal berkiprah dengan ikut berkontribusi secara pikiran agat merumuskan Undang-undang.
"Bang Anas tidak hanya berpolitik secara praktis, tetap beliau juga hadir dengan gagasan dan tentu tantangannya sangat banyak," ungkapnya.
Hasan berharap, sosok Anas Urbaningrum harus menjadi panutan bagi para kader HMI sehingga bisa ada gerakan pembaharuan di bangsa Indonesia.
Selain itu, pantauan TribunSorong.com, Hasan tek kuasa menahan air mata kala mengenang jasa Anas kepada bangsa.
Terlihat beberapa kali Hasan mengusap pipinya lantaran tak kuat menahan air matanya.
(*)