TRIBUNPAPUABARAT.COM - Menko Polhukam, Mahfud MD, meminta agar tak ada campur tangan asing dalam proses penyelamatan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens.
Komentar itu untuk merespons Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang meminta uang Rp 5 miliar untuk menebus pilot asal Selandia baru itu.
Sejak 7 Februari 2023, KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera Philips Mark Mehrtens di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Baru-baru ini, kelompok itu mengancam akan menembak pilot Susi Air tersebut.
Sejauh ini, aparat keamanan mengedepankan negosiasi dalam upaya pembebasan sang pilot.
Baca juga: Hampir 4 Bulan Sandera Pilot Susi Air, KKB Ancam Tembak Philips, Begini Komentar Panglima TNI
Saat ditanya tentang uang tebusan permintaan KKB pimpinan Egianus Kogoya itu, Mahfud MD menekankan soal keselamatan pimpinan Philips Mark Mehrtens.
"Yang penting pilot harus selamat," kata Mahfud MD. Ia juga meminta dan Polri bertindak profesional.
"Tidak boleh ada campur tangan asing, campur tangan negara lain dalam kasus ini," ujarnya dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: TNI/Polisi Tetapkan 16 DPO Kasus Pembakaran dan Penyanderaan Pilot Susi Air
Sebelumnya, Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri, mengatakan aparat keamanan masih terus mengedepankan negosiasi dalam upaya pembebasan pilot Susi Air.
Ia yakin pendekatan itu akan lancar dan membuahkan hasil. Kapolda juga yakin Philips Mark Mehrtens tak akan ditembak mati oleh KKB Egianus Kogoya.
"Semoga Egi (Egianus Kogoya) memiliki hati yang baik sebagai orang Papua, sebagai anak negeri yang mencintai kedamaian, dan memperhatikan kemanusiaan sehingga pilot itu bisa keluar (dibebaskan)," kata Mathius Fakhiri.
Upaya negosiasi penyelamatan pilot Susi Air melibatkan tokoh masyarakat, keluarga besar Egianus Kogoya, dan tokoh agama.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KKB Minta Tebusan Rp 5 Miliar, Mahfud MD: Pilot Harus Selamat, Tak Boleh Ada Campur Tangan Asing