TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat (DPRPB) menggelar monitoring ke Teluk Bintuni.
Anggota DPRPB daerah pemilihan (Dapil) Teluk Bintuni Musa Naa mengatakan, tujuan monitoring itu untuk mengecek aset yang dibangun Pemprov Papua Barat di Tanah Sisar Matiti.
"Kami monitoring sejak kemarin dan hari ini," kata Musa Naa saat diwawancarai Tribun, Jumat (14/3/2025) pukul 20.00 WIT.
Baca juga: Reses di Bintuni, Musa Naa Tampung Aspirasi Warga Soal Air Bersih Hingga Pembangunan Rumah Ibadah
Baca juga: Jelang Pelantikan, Musa Naa Ingatkan Kepala Daerah Terpilih Lakukan Hal Ini
Musa mengungkapkan, dari monitoring tersebut ditemukan sejumlah aset yang terbengkalai.
"Ada sejumlah aset yang belum jadi maupun sudah rampung tapi tidak digunakan," ungkap Musa Naa.
Dikatakannya, aset yang ditemukan belum rampung ialah Pasar Rakyat di Distrik Manimeri.
"Hasil yang kami temui, baru tiang dan atapnya saja. Sementara meja atau tempat jualan tidak ada," ujarnya.
Olehnya itu Musa Naa berharap, Pemprov Papua Barat merampungkan pembangunan Pasar Rakyat tersebut.
Pasalnya sambung Musa, pasar tersebut diperuntukan bagi orang asli Papua (OAP).
"Harapan sekaligus permintaan kami segera dirampungkan. Sehingga pedagang bisa berjualan. Dinas Perindagkop bisa survei langsung," pintanya.
Lanjut Musa, temuan berikutnya ialah pembangunan terminal tipe B di SP 1 Distrik Manimeri.
Terminal itu kata Musa, sudah rampung pengerjaanya.
Bahkan menurut Musa, sejumlah saran penunjang sudah ada.
"Ini juga terkesan terbengkalai. Kami harap bisa difungsikan sehingga roda perekonomian bisa berjalan maksimal," tuturnya.
Musa menambahkan, aset berikutnya yang juga langsung dicek ialah Asrama Petro Tekno di SP 5 Distrik Bintuni Timur.
"Kami juga berharap bisa digunakan," pungkasnya.
(*)