Kemenag Papua Barat

Terry Iwou, Sosok Pemuda OAP Ciptakan Kemandirian Ekonomi hingga Meraih Sertifikasi Kementerian

Penulis: R Julaini
Editor: Hans Arnold Kapisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERRY IWOU - Terry Iwou memamerkan sertifikasi Kementerian Kelautan yang diraihnya dengan predikat Cukup untuk Budidaya Ikan yang benar, Rabu (20/8/2025)

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Terry Iwou (40) menjadi salah satu peserta dalam Pameran UMKM yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) Papua Barat di Manokwari selama dua hari, (20-21 Agustus 2025).

Berbeda dari sejumlah stan yang memamerkan produk olahan, Terry Iwou membawa sekotak ikan lele dengan bobot lima kilogram dan dua mika telur ayam lokal.

"Saya fokus di sektor pertanian. Juga di sektor peternakan secara khusus unggas dan sektor (budidaya) perikanan darat khususnya ikan lele dan ikan nila merah," ucap Terry Iwou mengawali wawancara Tribun, Rabu (20/8/2025) siang.

Dalam pameran tersebut, ia menjual ikan lele per kilogram seharga Rp 50 ribu. Harga itu ia patok untuk lele yang masih hidup maupun sudah dibersihkan.

"Kami juga siap melakukan pengantaran jika diperlukan," tambahnya.

Telur ayam lokal ia jual Rp 8 ribu per butir. Harga tersebut berlaku di pameran UMKM.

"Kalau lewat UMKM kami jual Rp 8 ribu karena untuk obat. Asli ini. Kalau masuk di mika, kami jualnya per butir Rp5 ribu," sebut Terry Iwou.

Di luar dari produk yang dibawanya ke pameran, Terry Iwou biasanya menjual ikan nila merah seharga Rp75 ribu per kilogram.

Ada juga ayam daging lokal. Harganya ia patok di kisaran Rp 150 - Rp 200 ribu per kilogram.

Sudah enam tahun, Terry Iwou bergelut dalam pengembangan ikan lele. Sedangkan nila merah diakuinya baru dalam pengembangan.

Pengembangan perikanan darat, kata Terry Iwou, ia lakukan setelah lulus studi sarjana strata satu di salah satu kampus di Yogyakarta.

"Background saya geologi. Bicaranya tambang. Tapi kalau kita bertahan, kita lihat mana yang kita bisa geluti. Jangan cuma bekerja untuk bos, tapi bagaimana bekerja untuk diri kita sendiri," katanya dengan yakin. 

Baca juga: Kemenag Papua Barat Dukung Generasi OAP lewat UMKM, Luksen Mayor: Kami Merawat Harapan

Dengan keyakinan itu, ia bilang tidak semua usaha berjalan dengan lancar.

"Kalau pas laris ya laris. Kalau tidak ya kita harus bertahan. Yang penting tidak 'banting stir' tapi tetap ikuti jalur terus," tuturnya.

Terry Iwou menyebut kondisi ekonomi saat ini kurang bagus. Namun ia memutuskan untuk bertahan dengan usaha yang telah ia jalankan.

"Kalau banting stir, tidak tahu kita mau (usaha) apalagi," timpalnya.

Terry Iwou saat melayani pembelian ikan lele dalam Pameran UMKM yang digelar di Halaman Kantor Kemenag Papua Barat, Rabu (20/8/2025) (TribunPapuaBarat.com/Rachmat Julaini)

Minat Terry Iwou dalam bidang pertanian, peternakan hingga perikanan muncul dari dalam hatinya sendiri. 

Hal itu ia wujudkan dengan mempelajari model-model budidaya secara mandiri atau otodidak.

"Saya otodidak. Saya ingin belajar dan saya coba-coba dan begitu jalan, yasudah kita kasih jalan saja (usaha)," ungkap Terry Iwou.

Ia mengakui, dirinya terjun di dunia usaha disebabkan adanya minat.

Baca juga: Kemenag Papua Barat Gelar Lomba Tumpeng Pangan Lokal Rangkaian HUT ke-80 RI

"Saya pikir alangkah baiknya saya untuk bergerak di bidang perikanan, pertanian dan peternakan supaya kita bisa mempersiapkan kebutuhan orang banyak di kota ini," terangnya.

Terry Iwou mengembangkan semua unit usahanya dengan memanfaatkan halaman belakang rumah. 

Terry Iwou yang dari nama usahanya yakni Terry Iwou Farm diterangkan berasal dari Kampung Hingk, Distrik Warmare, Kabupaten Manokwari tersebut memiliki sembilan kolam untuk budidaya ikan lele.

Ia menyebut tiga kolam diantaranya ialah kolam semi tanah dan tujuh lainnya merupakan kolam terpal.

"Yang satu (kolam terpal) rusak. Makanya tadi saya bilang sembilan," sebut Terry Iwou.

"Semua sebenarnya bisa dibilang rusak. Tapi tetap kami bertahan karena perputaran ekonomi belum bagus untuk perbaiki," jelas Terry Iwou kemudian.

Karena kerja keras khususnya dalam budidaya ikan lele, Terry Iwou mendapatkan sertifikasi Kementerian Kelautan dengan predikat Cukup (Fair) untuk Cara Budidaya Ikan yang Benar.

Serfikat itu ditandatangani pejabat Kementerian Kelautan tertanggal 27 Desember 2023.

"Yang dapat ada beberapa kabupaten. Di Manokwari, anak Papua yang dapat saya. Selain itu saudara-saudara kita dari Nusantara," ujarnya.

Selain sertifikasi, Terry Iwou juga memajang kode pembayaran QRIS di lapak penjualan lelenya. Kode itu ia dapat dari Bank Papua.

"QRIS dari Bank Papua. Karena kebetulan saya kredit (KUR) disitu. Maunya kredit di pemerintah, tapi saya malu juga kalau mau bawa proposal," katanya setengah bercanda.

Selain budidaya perikanan darat, ia menyebut dirinya menggerakkan juga perekonomian di bidang pertanian. Khususnya padi ladang, jagung hibrida, cabai serta kacang tanah.

Baca juga: Keciprat Rezeki Festival Manokwari Menari 2025, UMKM Lokal: Terima Kasih Mahasiswa UGM

Tahun ini, ia mempersiapkan penanaman singkong atau ubi kayu. Terry Iwou menyebut singkong ia siapkan untuk menyuplai kebutuhan peternak babi.

"Saya otodidak. Tidak ada background disitu. Tidak ada pembina apapun. Kita belajar dari lapangan, belajar kesalahan juga di lapangan dan berusaha temukan solusinya bagaimana," paparnya.

Pengembangan bisnis ini ia sebut dilakukan bersama orangtuanya khususnya sang bapak.

"Sama ibu juga sebenarnya. Tapi ibu baru 100 hari pergi dari kita (meninggal dunia). Jadi saya sama bapa saja," aku Terry Iwou.

Terry kemudian berpesan agar generasi muda OAP untuk memanfaatkan lahan tidur yang menurutnya melimpah.

Dia berpesan agar lahan tidur itu dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian di sektor pertanian, perikanan dan peternakan.

"Jadi, jangan tunggu kesempatan datang. Kita harus kerja untuk mempersiapkan kesempatan datang agar kita bisa masuk berwirausaha," pungkasnya.