HIMABODA Desak Pemkab Kerom Bangun Asrama Mahasiswa di Manokwari

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Pembina Himpunan Mahasiswa Boda (HIMABODA) Kerom di Manokwari, Boas Sumel, mendesak Pemerintah Kabupaten Kerom untuk segera membangun asrama mahasiswa Kerom di Manokwari. 

Desakan ini disampaikan usai pelantikan pengurus baru HIMABODA dan pengurus Kontrakan Mahasiswa Kerom.

Boas menegaskan bahwa pembangunan asrama merupakan kebutuhan mendesak demi menunjang kenyamanan dan kualitas pendidikan mahasiswa asal Kerom yang sedang menempuh studi di Manokwari.

“Saya mendesak kepada pemerintah daerah Kabupaten Kerom untuk segera memproses pembangunan asrama mahasiswa di Manokwari, sesuai dengan janji yang pernah disampaikan,” ujar Boas kepada TribunPapuaBarat.com Selasa (11/11/2025) malam.

Ia mengatakan bahwa, saat ini terdapat 48 mahasiswa asal Kerom yang menetap di Manokwari. 

Sebanyak 26 orang tinggal di satu kontrakan bersama, sementara 22 lainnya menyewa kos-kosan, rumah kontrakan, bahkan gubuk-gubuk.

“Jumlah ini sudah layak untuk mendapatkan satu asrama permanen," katanya.

Baca juga: Bupati Yalimo Komitmen Bangun Asrama Mahasiswa di Manokwari dan Sorong Tahun 2026

Ia menambahkan, bahwa banyak mahasiswa baru yang ingin kuliah di Manokwari tetapi terhalang tempat tinggal yang memadai.

Boas juga menyoroti pentingnya membentuk karakter dan moralitas mahasiswa dengan keluar dari zona nyaman. 

Menurutnya, Manokwari adalah tempat yang strategis untuk membentuk intelektual muda Kerom yang berkualitas.

“Melalui HIMABODA, kami siap bangkit dan memajukan SDM Kerom. Jika diberikan fasilitas asrama yang layak, saya berkomitmen untuk menciptakan intelektual-intelektual Kerom dari Manokwari,” tegasnya.

Pelantikan pengurus HIMABODA cabang Manokwari dilakukan oleh pengurus Kerukunan Masyarakat Tabi Papua Barat sebagai bentuk dukungan dan perlindungan terhadap mahasiswa Kerom di tanah rantau.

Boas juga mengingatkan bahwa Bupati Kerom merupakan alumni Universitas Papua (UNIPA) yang pernah tinggal dan menimba ilmu di Manokwari. 

Ia berharap ada perhatian khusus dari pemerintah daerah terhadap mahasiswa Kerom yang kini berjuang di tempat yang sama.

“Pak Bupati pernah tinggal dan belajar di sini. Sudah seharusnya beliau memberikan perhatian kepada kami yang sedang berjuang di tanah yang sama,” tutup Boas.