Papua Barat
Presiden Prabowo Utus Tim Setneg Tinjau Program MBG di Manokwari Papua Barat
Kami ditugaskan oleh Presiden melalui Mensesneg untuk mengawal dan memantau kegiatan implementasi MBG di beberapa provinsi
Penulis: Fransiskus Irianto Tiwan | Editor: Hans Arnold Kapisa
TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Tim Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) Republik Indonesia melaksanakan kunjungan kerja di Manokwari Papua Barat, Senin (13/10/2025).
Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda nasional dalam rangka pemantauan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan di 35 provinsi di seluruh Indonesia.
Analis Kebijakan Ahli Madya pada Asisten Deputi Bidang Kelautan dan Kehutanan Kementerian Setneg Benny Kustriadi
menjelaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan penugasan langsung dari Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
“Kami ditugaskan oleh Presiden melalui Mensesneg untuk mengawal dan memantau kegiatan implementasi MBG di beberapa provinsi.
Saat ini kami telah memetakan 35 provinsi yang menjadi perwakilan dari seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Manokwari,” ujar Benny.
Benny mengatakan, tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mendengarkan langsung masukan, tantangan, serta kondisi riil di lapangan dari pemerintah daerah dan pelaksana program MBG.
“Kehadiran kami di sini bukan untuk mengevaluasi atau mengaudit. Kami hadir sebagai mitra untuk mendengarkan dan menghimpun masukan dari bapak dan ibu sekalian.
Baca juga: Apresiasi Perluasan MBG di Manokwari, Obet Ayok Rumbruren: Mendukung Indonesia Emas 2045
Semua informasi dan rekomendasi yang kami terima akan menjadi bahan penyusunan kebijakan dan rekomendasi kepada Presiden,” jelasnya.
Lebih lanjut, Benny mengungkapkan bahwa pemerintah pusat saat ini tengah menyiapkan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis.
Regulasi ini akan menjadi landasan hukum yang mengatur bentuk tanggung jawab, hak, dan kewajiban berbagai pihak dalam pelaksanaan program MBG.
“Perpres ini kami susun agar pelaksanaan program memiliki arah yang jelas, tata kelola yang baik, dan menjamin keberlanjutan pelaksanaannya di daerah,” ujarnya.
Selain itu, ia menegaskan bahwa keberhasilan program MBG tidak hanya diukur dari jumlah porsi yang tersaji, tetapi juga dari mutu dan dampaknya terhadap masyarakat.
“Presiden berpesan bahwa keberhasilan MBG tidak cukup hanya dengan banyaknya porsi yang dibagikan. Namun juga harus dilihat dari bagaimana mutu gizi yang diterima anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita, dan bagaimana ketepatan sasarannya,” ucapnya.
Menurut Benny, Presiden juga menaruh perhatian besar terhadap penguatan ekonomi lokal melalui keterlibatan petani, nelayan, dan pelaku UMKM daerah dalam penyediaan bahan pangan.
“Harapan Presiden, program ini tidak hanya menyehatkan masyarakat tetapi juga menumbuhkan ekonomi daerah. Bahan pangan seperti sayur, ikan, dan umbi-umbian sebaiknya berasal dari hasil produksi lokal,” tambahnya.
Baca juga: Bahan Baku dan Transportasi Mahal, Program MBG Belum Sentuh Pegunungan Arfak
Kesempatan tersebut Benny juga menyampaikan bahwa Presiden menargetkan capaian penerima program mencapai lebih dari 82 juta orang hingga Desember 2025.
Presiden juga menegaskan pentingnya mutu pelayanan serta keterlibatan daerah dalam mendukung keberhasilan program ini.
“Kami berharap pelaksanaan di Manokwari menjadi salah satu contoh baik di Tanah Papua. Kami ingin melihat bagaimana pemerintah daerah memfasilitasi, bagaimana partisipasi masyarakat, dan bagaimana penerimaan masyarakat terhadap program ini,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Benny menyoroti beberapa aspek penting yang menjadi fokus pemantauan tim Setneg, di antaranya:
1. Keterlibatan pemerintah daerah dalam memfasilitasi infrastruktur seperti air bersih, sanitasi, dan penyimpanan bahan pangan.
2. Dukungan terhadap petani, nelayan, dan pelaku UMKM lokal agar dapat menjadi bagian dari rantai pasok pangan MBG.
3. Kepatuhan terhadap standar operasional prosedur (SOP) oleh Satuan Pelayanan Pemberian Gizi (SPPG).
4. Kualitas menu dan pengawasan di sekolah melalui keterlibatan guru, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), dan Puskesmas.
5. Kolaborasi dengan pelaku usaha dan kantin sekolah, tanpa mematikan usaha kecil lokal, namun justru memperkuatnya.
Dinkes Kabupaten Manokwari
Kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Marthen L Rantetampang, menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pelaksanaan Program MBG sebagai salah satu program strategis nasional.
Marthen menyampaikan bahwa program ini bukan sekadar upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan status gizi anak sekolah, tetapi juga menjadi bentuk perhatian nyata pemerintah pusat terhadap kesejahteraan dan masa depan generasi penerus bangsa.
“Program makan bergizi gratis ini memiliki arti penting dalam mendukung kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan sehat.
Kami di daerah berkomitmen untuk terus mengawal pelaksanaannya agar benar-benar tepat sasaran dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan program tersebut melibatkan berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah, sekolah, tenaga kesehatan, pelaku UMKM, hingga masyarakat.
Baca juga: SPPG Polda Papua Barat Siap Layani Penerima MBG, Johnny Isir: Manfaatkan Hasil Kebun Mama-mama Papua
Tujuannya adalah menyediakan menu bergizi seimbang bagi anak-anak di jenjang pendidikan dasar.
“Kami juga memastikan bahwa bahan pangan yang digunakan berasal dari pangan lokal dari petani serta nelayan Manokwari. Dengan begitu, program ini memberikan efek ekonomi positif bagi masyarakat sekitar,” jelas Marthen.
Meski begitu, ia tak menampik adanya sejumlah tantangan di lapangan, seperti ketersediaan sarana penyimpanan bahan makanan, distribusi ke sekolah di wilayah terpencil, hingga kapasitas pelaksana di lapangan.
Untuk itu, pihaknya sangat mengharapkan adanya bimbingan, evaluasi, dan rekomendasi konstruktif dari tim Kementerian Sekretariat Negara, agar program makan bergizi gratis di Kabupaten Manokwari dapat berjalan lebih baik ke depan.
Melalui kegiatan pemantauan dan peninjauan Tim Setneg, Marthen berharap akan tercipta sinergi dan kolaborasi lebih kuat antara pemerintah pusat dan daerah.
“Harapan kami, setiap anak Indonesia termasuk anak-anak di Tanah Papua dapat menikmati hak mereka untuk tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia melalui asupan gizi yang cukup setiap harinya,” ucapnya.
Kementerian Sekretariat Negara
MBG di Manokwari
kunjungan kerja
Benny Kustriadi
Presiden Prabowo
Generasi Emas
Dinkes Manokwari
Eksklusif
meaningful
Papua Barat
Mohamad Lakotani Harap Kafilah Papua Barat Berprestasi di STQH Nasional 2025 |
![]() |
---|
HUT ke-26 Papua Barat, Dominggus Mandacan: Semangat Membangun dengan Hati |
![]() |
---|
DWP Kemenag RI Gelar Silaturahmi Nasional di Kendari, Ini Kata Emelia Mayor |
![]() |
---|
Ketua DWP Kemenag Papua Barat Hadiri Bazar Fest STQH Nasional di Kendari |
![]() |
---|
Dua Menteri Buka STQH Nasional di Kendari, Kemenag Papua Barat Terlibat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.