Cerita Grace Makanuay, Pengelola Pantai Base G Jayapura yang Ajari Anak-anak Belajar secara Gratis

Selain mengelola Pantai Base G, Grace selalu menyempatkan waktu untuk mengajar anak-anak di lingkungannya.

Penulis: Safwan Ashari | Editor: Astini Mega Sari
(TribunPapuaBarat.com/Safwan Ashari Raharusun)
Grace Makanuay (37) dan anak-anak membuat kerajinan di Kampung Kayu Batu, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, Senin (7/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Grace Makanuay (37), merupakan satu di antara pengelola Pantai Base G di Kampung Kayu Batu, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua.

Selain mengelola Pantai Base G, Grace selalu menyempatkan waktu untuk mengajar anak-anak di lingkungannya.

Dengan bekal ilmu yang diperoleh dari Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Izak Samuel Kijne Jayapura, Grace mengajar secara cuma-cuma ke anak-anak di lingkungan Pantai Base G.

"Saya khawatir dan malu jika melihat generasi muda Papua masuk Sekolah Dasar (SD), namun belum tahu baca tulis," ujar Grace, kepada TribunPapuaBarat.com, Senin (7/6/2021).

Terdorong rasa kepedulian tersebut, ibu satu anak ini mulai mengajar berbagai mata pelajaran untuk anak-anak di sekitarnya, mulai dari pelajaran baca tulis, seni (gambar, tari dan kerajinan) hingga bahasa Inggris.

Dengan alasan tersebut, membuatnya harus bekerja sembari membagi waktu untuk menyalurkan pengetahuan yang didapat semasa kuliah.

"Sambil menjaga pondok di pantai ini, saya juga memberikan les privat supaya mereka tidak tertinggal dengan anak-anak lain," tutur putri pertama Ondoafi Kayu Batu tersebut.

Grace mengakui, ini bukan kali pertama ia mengajar anak-anak.

Di tahun 2012 dia juga membuka les, namun hanya berada di Pasar Inpres, DOK 9, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura.

"Waktu itumurid saya beragam, mulai dari latar belakang pecandu ganja dan bahkan anak-anak yang tidak diperhatikan (anak jalanan-red)," ucap wanita asal Jayapura itu.

Seorang anak yang diajar Grace, Angelika Waita (8), mengaku senang bisa ikut belajar.

"Ada belajar buat barang-barang (kerajinan), menggambar, dan membaca," ujar Waita. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved