Rumah Sakit se-Papua Barat Hampir Penuh, Jubir Covid-19 Minta Pemda Aktifkan Karantina

uru Bicara (Jubir) Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap, mengakui saat ini kondisi rumah sakit yang melayani pasien ...

Penulis: Safwan Ashari | Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TribunPapuaBarat.com/Safwan Ashari Raharusun
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap. 

Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun

TRIBUNPAPUABARAT.COM, MANOKWARI - Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Papua Barat, dr Arnold Tiniap, mengakui saat ini kondisi rumah sakit yang melayani pasien positif corona, di seluruh daerah hampir penuh (Over Capacity).

"Rumah sakit (RS) kita di Papua Barat, kondisinya saat ini hampir penuh (90 persen)," ujar Tiniap, kepada TribunPapuaBarat.com, Minggu (11/7/2021).

Hanya saja, saat ini sejumlah RS di Papua Barat, tengah memaksimalkan dengan tambah ruangan untuk menampung pasien positif covid-19.

Baca juga: Diduga Terpapar Covid-19, Dokter Senior di Siak Riau Ditemukan Meninggal Dunia di Tempat Praktiknya

"Termasuk kita juga di Manokwari, ada beberapa yang harus menambah ruangan, karena jumlah pasien covdi-19 banyak," tuturnya.

Selain itu, dalam situasi seperti ini, pihaknya meminta agar masing-masing daerah harus memaksimalkan fasilitas karantina serta relawan.

"Kalau semuanya hanya bergantung pada rumah sakit dan teman-teman kesehatan, suatu ketika akan ada hambatan (ruangan dan petugas terpapar)," ucap Tiniap.

"Sudah saatnya kita (Pemda) aktifkan kembali karantina dan para relawan," imbuhnya.

Sebab, menurut Tiniap, tren kasus terkonfirmasi positif covid-19, perlahan meningkat.

Baca juga: Heboh Pungli ke Keluarga Jenazah Pasien Covid-19, Dimintai Uang Rp4 Juta karena Pemakaman Non-muslim

Banyak Pasien Covid-19 di Rumah

Tak hanya itu, Tiniap mengaku, untuk Kabupaten Manokwari, saat ini lebih banyak pasien terkonfirmasi positif covid-19 di rumah, ketimbang di RS.

"Pasien covid-19 saat ini berjumlah 1.539, yang tengah dirawat di RS dan fasilitas karantina 200 orang, selebihnya itu sedang berada di rumah," ungkapnya.

Sehingga, pihaknya berharap pemerintah daerah, harus bisa menyiapkan fasilitas karantina yang cukup.

"Kalau tidak, sebagian besar orang yang tinggal di rumah dan tanpa pengawasan, mereka akan menjadi sumber penularan," tuturnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved