Fakta 3 Pemuda di Alor Rusak Ambulans karena Tak Diberi Uang, Sempat Kabur ke Hutan setelah Beraksi

Mobil ambulans puskesmas dirusak tiga pemuda saat melintas di Pasar Puntaru, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
dok Polres Alor
Sebanyak tiga pelaku perusakan ambulans asal Desa Mauta, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap oleh Polres Alor. 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Mobil ambulans puskesmas dirusak tiga pemuda saat melintas di Pasar Puntaru, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.

Ketiga pelaku diketahui berinisial NSB (25), RRM (21), dan RL (28), warga Desa Mauta, Kecamatan Pantar Tengah. Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas mengatakan, insiden tersebut terjadi pada 31 Juli 2021.

Kejadian berawal saat mobil yang ditumpangi oleh tiga orang tenaga kesehatan (nakes) tersebut tidak bisa melintas di lokasi kejadian karena motor pelaku melintang di tengah jalan.

Baca juga: Detik-detik Ambulans Puskesmas Dirusak 3 Pemuda, Pelaku Kesal Tak Diberi Uang dan Dipukul Sendal

Tampilan mobil ambulans Puskesmas Maliang yang dirusak oleh tiga pelaku asal Desa Mauta, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tampilan mobil ambulans Puskesmas Maliang yang dirusak oleh tiga pelaku asal Desa Mauta, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). (dok Polres Alor)

 

Sang sopir ambulans bernama Jafudin Thalib kemudian turun dari mobil dan berusaha memindahkan motor tersebut.

Tapi tak lama setelah turun dari mobil itu, pelaku datang dan berusaha mendekati Jafudin.

"Melihat gelagat tidak baik dari salah satu pelaku, Jafudin Thalib langsung ketakutan dan masuk ke mobil," kata Agustinus, Minggu (8/8/2021).

Salah satu pelaku berinisial RRM kemudian berusaha melakukan pemalakan dengan meminta uang sebesar Rp 5.000 kepada salah satu nakes berinisial MB yang berada di dalam mobil.

Pelaku Keponakan Korban

Tapi saat sedang meminta uang tersebut, korban MB terkejut.

Karena pelaku ternyata adalah keponakannya sendiri.

MB kemudian memukul kepala RRM dengan sandal karena malu dengan rekannya yang lain.

Merasa direndahkan oleh saudaranya itu, RRM tidak terima dan sempat cekcok mulut.

Mengetahui hal itu, rekan pelaku lainnya kemudian tidak terima dan langsung melakukan perusakan terhadap mobil ambulans milik Puskesmas Maliang tersebut.

"Kaca mobil, bodi dan spion mobil tersebut rusak," ujar Agustinus.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved