Makam Dibongkar karena Kecurigaan Warga, Terungkap Balita Tewas Dianiaya Pengasuhnya

Balita berusia empat tahun di Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau tewas diduga dianiaya pengasuhnya RN (41).

Editor: Astini Mega Sari
(Dok. Polres Meranti)
Polres Kepulauan Meranti saat melakukan konferensi pers penangkapan pelaku penganiayaan anak berusia empat tahun hingga tewas di Desa Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Kamis (19/8/2021). 

TRIBUNPAPUABARAT.COM - Balita berusia empat tahun di Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau tewas diduga dianiaya pengasuhnya RN (41).

Hal ini diungkapkan Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Andi Yul kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Jumat (20/8/2021).

"Hasil otopsi jenazah yang dilakukan Biddokkes Polda Riau menunjukkan adanya kekerasan benda tumpul pada bagian kepala korban, sehingga mengakibatkan perdarahan pada otak dan menyebabkan kematian," kata AKBP Andi.

Polisi menyita barang bukti berupa sapu lidi, panci dan drum air.

Selain itu, ada juga beberapa helai baju korban.

Baca juga: Viral Video Ayah Pukuli Anak Balitanya, Pelaku Kesal Kalah Main Game dan Lihat Rumah Berantakan

Andi menjelaskan, panci dan sapu lidi digunakan pelaku untuk memukul bocah perempuan itu.

Kemudian, drum berisi air digunakan untuk menghabisi nyawa korban.

"Motif tersangka menganiaya korban karena kesal dengan tingkah laku korban. Penganiayaan kerap dilakukan tersangka saat suaminya tidak berada di rumah," ujar Andi.

Lebih lanjut, Andi menjelaskan, RN merupakan ibu asuh korban.

Sementara orangtua korban bekerja di Malaysia.

Pelaku awalnya bersedia mengasuh anak tersebut hanya karena bisa mendapat bantuan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

Selama ini, pelaku mengharapkan bantuan program keluarga harapan (PKH).

Baca juga: Pria Dianiaya Warga hingga Masuk RS, Berawal dari Datangi Rumah Wanita yang Suaminya di Luar Negeri

Sedangkan untuk mengasuh, pelaku digaji Rp 500.000 oleh nenek korban yang bekerja di Malaysia.

Pada Rabu (11/8/2021), korban meninggal dunia dan dikebumikan di TPU Desa Tanjung Samak, Kecamatan Rangsang.

"RN menyebutkan bahwa korban meninggal karena sakit demam, mencret sudah sepuluh hari, bisul di kepala dan sempat jatuh dari WC," kata Andi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved