Danu Akui Datangi TKP Sehari sebelum Ibu-Anak di Subang Ditemukan Tewas: Disuruh Beli Makanan
Danu mengaku mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) sehari sebelum Tuti Suhartini (55), dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tewas.
TRIBUNPAPUABARAT.COM - Satu di antara saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, Muhammad Ramdanu alias Danu mengaku mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) sehari sebelum Tuti Suhartini (55), dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tewas pada Rabu (18/8/2021).
Danu merupakan keponakan dari Tuti.
Suami tuti, Yosef menyebut Danu kerap mengunjungi TKP serta memiliki akses rumah tersebut.
Danu sendiri mengakui bahwa sore hari sebelum pembunuhan terjadi, dirinya sempat diminta untuk datang ke TKP oleh Amalia.
Dikutip TribunWow.com dari TribunnewsBogor.com, Danu diketahui sudah delapan kali menjalani pemeriksaan polisi.
Bahkan ia juga menginap di kantor polisi selama tiga hari berturut-turut.
Baca juga: Kasus Pembunuhan di Subang, Keponakan Korban Bantah Terlibat: Saya Tak Punya Akses Masuk Rumah Itu
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan adanya DNA Danu di TKP.
DNA itu berasal dari sebuah puntung rokok yang ada di dalam rumah Tuti.
Diketahui, dari hasil olah TKP penyidik menemukan putungan rokok dengan berbagai merek.
Terkait keberadaan puntung rokok itu, Danu bercerita bahwa pada tanggal 17 Agustus 2021 waktu sore hari, ia sempat diminta datang oleh Amalia ke TKP.
"Tanggal 17 sore memang ke rumah Amel karena disuruh membeli makanan. Sempat merokok, wajar saja ada sisa puntung rokok yang tertinggal," ungkap Danu, dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Youtube TVOne News, Senin (20/9/2021).
Yosef Kabari Danu, Tuti dan Amalia Diculik
Seusai dituding oleh Yosef, Muhammad Ramdanu alias Danu semakin dicurigai terlibat dalam kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55), dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23), yang ditemukan tewas di kediaman mereka di Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021).
Namun tuduhan itu dibantah oleh Danu sendiri yang menyatakan dirinya sama sekali tidak memiliki akses masuk ke tempat kejadian perkara (TKP).
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Ibu-Anak di Subang Masih Misteri, Keluarga Korban Kecewa: Ingin Cepat Terungkap
Sementara itu anggota keluarga yang lain menyebut, justru Yosef lah yang meminta Danu masuk ke TKP sebelum polisi datang.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, hal itu disampaikan oleh Lilis selaku kakak dari almarhumah Tuti.
Danu sendiri berstatus sebagai keponakan dari Tuti.
Lilis bercerita, awalnya Danu dihubungi oleh Yosef.
Kemudian Danu diminta oleh Yosef agar segera datang ke TKP karena Tuti dan Amalia diculik.
"Sebenarnya sebelum ada polisi, Danu disuruh Yosef masuk ke rumah itu," ujar Lilis, dikutip dari YouTube tvOneNews, Minggu (19/9/2021).
"Iya setelah kejadian, itu waktu pagi Rabu (18/8/2021) pas pembunuhan."
Panik mendengar kabar kedua korban diculik, Danu langsung menuruti perintah Yosef dan segera datang ke TKP.
"Waktu hari Rabu Danu ditelepon sama Yosef suruh ke sana suruh langsung masuk ke rumah," kata Lilis.
"Jadi Yosef yang nyuruh masuk rumah."
"Katanya Pak Yosef Tuti sama Amel ada yang nyulik, jadi dia disuruh ke sana," lanjutnya.
Baca juga: Kasus Pembunuhan di Subang, Misteri Benda yang Dibuang oleh Pengguna Avanza Jadi Perhatian Polisi
Namun setelah sampai di TKP, Danu tak menemukan sosok Tuti dan Amalia.
Ia mengakui saat itu kondisi TKP sudah berantakan dan terdapat bercak darah di lantai.
"Iya Danu makanya masuk ke rumah Tuti," terang Lilis.
"Ya cuma lihat-lihat aja, dia mah kaget cuma di dalam rumah itu."
"Dia lihat rumahnya berantakan, dia di sana sebentar."
"Dia langsung ke saya datang ke sini nangis, katanya Amel enggak tahu ada yang nyulik atau apa, ada darah," ungkap Lilis.
Danu: Saya Pasrah
Danu, saksi yang merupakan keponakan korban merasa banyak mendapat tuduhan terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Hal itu karena adanya tuduhan jika dia memiliki akses rumah korban, namun Danu dengan tegas membantah dan menyebut dirinya tidak terlibat dalam kasus tersebut.
"Tanggapan saya silahkan saja, soalnya saya enggak punya salah apa-apa di kasus ini. Memang saya enggak punya akses masuk juga ke rumah itu," ucap Danu, Minggu (19/9/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
Tuduhan tersebut berasal dari Yosef yang juga merupakan saksi dalam kasus ini.
Baca juga: Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Putra Sulung Tuti Enggan Temui Yosef karena Selalu Minta Uang
Seperti diketahui jika kasus ini berawal dari penemuan jasad ibu dan anak yang tertumpuk di bagasi mobil alphard yang terparkir di parkiran rumahnya.
Identitas korban tersebut adalah Tuti (55) dan Amalian Mustika Ratu (23).
Sedangkan Danu, selain keponakan Tuti juga merupakan salah satu pegawai di Yayasan milik Yosef, tempat di mana Amalia terlibat menjadi pimpinan (bendahara) di sana.
Danu yang disebut-sebut Yosef memiliki akses masuk ke rumah korban, membantahnya dan menyebut hanya datang ke rumah ketika disuruh.
"Dugaan mereka, dugaan bahwa Danu pegang kunci rumah itu, misalkan, sok aja Danu mah pasrah aja, emang sejak pertama juga saya enggak pegang kunci, enggak memiliki akses juga," katanya.
"Kalau ke rumah (korban) itu saya enggak langsung masuk buka pintu gitu, biasanya dipanggil terus disuruh, memang kunci juga enggak sama Danu, kalo ada perintah baru saya langsung datang."
"Itu enggak benar, kalau yang terbaru-baru ini mah Danu pegang kunci mah itu yang SMK bukan kunci rumah. Kalau itu (kunci rumah) memang Danu enggak pegang sama sekali."
Karena itu, dia juga berharap pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini dan dalang pembunuhannya segera terungkap.
Agar tidak ada tuduhan-tuduhan liar yang menyasar orang yang tidak bersalah. (TribunWow.com/Anung/Afzal Nur Iman)
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul H-1 Pembunuhan Ibu-Anak di Subang, Danu Akui Sempat Diminta Amalia Datang ke TKP
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papuabarat/foto/bank/originals/Muhammad-Ramadanu-21-salah-satu-saksi-kasus-pembunuhan-ibu-dan-anak-di-Subang.jpg)